Nikmatnya Durian Bawor Baru Petik dari Rogoselo Pekalongan, Pembeli Bisa Pilih Langsung dari Pohon

TRIBUNBANYUMAS.COM, KAJEN - Menikmati durian yang baru dipetik dari pohon menjadi pengalaman tersendiri bagi Mutharom (40), saat mengunjungi kebuh durian di Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan.

Bahkan, dia bisa memilih durian yang telah matang namun masih tergantung di pohon.

"Ini pengalaman pertama saya makan durian langsung diambil dari pohonnya dan langsung dimakan. Sensasinya benar-benar enak, tidak seperti durian-durian yang sudah nginep (dipetik)."

"Tidak hanya itu, apabila duriannya tidak manis, bisa langsung memetik lagi," kata warga Comal, Kabupaten Pemalang, Senin (8/1/2024).

Baca juga: Banyumas Bakal Jadi Sentra Durian Bawor, 1000 Bibit Ditanam di Tiga Desa

Siang itu, Mutharom memilih durian jenis Bawor untuk dinikmati.

"Sekelas durian Bawor, per kilogramnya Rp100 ribu, sangat terjangkau sekali."

"Selain bisa petik sendiri, saya juga mendapat pengetahuan baru tentang jenis pohon durian dan cara merawat hingga berbuah banyak seperti ini," ucapnya.

Kebun durian yang kini menjadi sentra di Desa Rogoselo tersebut merupakan milik Sartono, kepala desa setempat.

Ada ratusan pohon durian yang terhampar di kebun seluas 2,5 hektare, yang dibuka untuk wisata durian.

Lokasinya, tak jauh dari balai Desa Rogoselo.

Hampir seluruh pohon durian yang ada berbuah lebat dan siap panen.

"Hari ini, kami sedang panen durian Bawor," kata Sartono.

Sartono mengatakan, dia sengaja membudidayakan durian sebagai persiapan pensiun dari jabatan kepala desa.

Saat ini, ada 400 pohon durian di lahan tersebut.

Namun, dia menargetkan, akan menanam 1000 pohon durian berbagai variasi.

"Yang lagi panen ini jenis Bawor. Tapi, ada jenis lain di kebun ini, yakni Montong, Montong Cani, Matahari, Duri Hitam, Super Tembaga, dan Musangking," jelasnya.

Menurut Sartono, pohon durian itu ditanam empat tahun yang lalu.

Baca juga: 4 Pelajar SMP di Pekalongan Diamankan saat Hendak Tawuran, Polisi Langsung Razia Sajam ke Sekolah

Nantinya, kebun durian tersebut akan dibuka sebagai tempat wisata petik buah durian dari pohon.

"Untuk ke depan, saya mau membuat wisata kebun durian petik sendiri. Penjualannya per kilo. Jadi, pengunjung petik sendiri, ditimbang, dan dinikmati, dimakan di bawah pohon," jelasnya.

Soal harga, dia mengatakan, harga durian jenis Bawor dibanderol Rp100 ribu per kilo. Kemudian, jenis Musangking, dijual Rp300 ribu per kilogram.

"Tapi, kalau yang sekarang, yang sedang naik daun itu durian Super Tembaga, bisa sampai Rp800 ribu per kilo."

"Pohon durian tergantung kesuburan pohon. Ada yang 8 kilogram, bahkan pernah sampai 10 kilogram. Tapi, rata-rata 3-4 kilogram."

"Durian di sini pakai pupuk organik, ya. Bukan pakai pestisida," tambahnya.

Karena itu, dia menjamin, rasa durian hasil kebunnya sangat enak dan berkualitas.

"Dijamin, ini durian kelas semua, bukan durian asal-asalan. Kalau pun ada durian lokal, ya, kami yang pertahankan durian lokal yang bagus, yang super. Kalau durian lokal yang tidak bagus, kami tebang," imbuhnya.

Saat ini, Sartono juga tengah menyiapkan hasil panennya untuk Festival Durian Kecamatan Doro yang berlangsung 13-14 Januari 2024. (Indra Dwi Purnomo)

Baca juga: Dilepas dari Kasus Narkoba, Pedangdut Saipul Jamil Anggap Ujian sebelum Berangkat Haji

Baca juga: Temuan Ratusan Anjing dalam Truk di Semarang, Polisi Tetapkan 5 Tersangka: Termasuk Sopir dan Kuli