Pilpres 2024

Prabowo-Gibran Usul Makan Siang Gratis, Apa Dampaknya untuk Masyarakat?

Periode kanak-kanak merupakan fase penting bagi pertumbuhan dan perkembangan, namun juga rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti gizi buruk

Permata Putra Sejati/Tribun Jateng
Menteri Pertahanan sekaligus Capres Prabowo Subianto saat menyempatkan nyekar atau ziarah ke makan leluhurnya di Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Minggu (29/10/2023. Program andalan makan siang gratis di sekolah yang diusulkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dinilai membawa dampak positif bagi masyarakat. 

Anggaran ini akan digunakan untuk pengadaan bahan makanan, logistik, penyimpanan, serta penguatan komunitas, dan diharapkan akan kembali dalam bentuk dampak ekonomi langsung maupun tidak langsung.

Program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi dan kesehatan, tetapi juga pada peningkatan produktivitas dan penghasilan kerja, serta perbaikan kesetaraan gender.

Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan petani, nelayan, peternak, dan UMKM, karena bahan makanan akan diperoleh dari sumber-sumber lokal dekat sekolah.

Tim dari Capres Prabowo Subianto telah menghitung bahwa program ini membutuhkan anggaran sekitar US$ 30 miliar, dengan asumsi Indeks $1 permakan dari WFP.

Anggaran ini diproyeksikan akan menghasilkan multiplier ekonomi 1,5 kali dan memberikan tambahan dampak pertumbuhan ekonomi sekitar 3 persen.

Program ini juga diharapkan akan menciptakan 1,8 juta lapangan kerja baru, dengan asumsi setiap dapur yang digunakan untuk menyediakan makan siang di sekolah membutuhkan lima pekerja.

Baca juga: Keliling Jawa Mampir di Banyumas, SBY Optimis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Data BPS menunjukkan jumlah murid di Indonesia dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 57.986.468 jiwa.

Dengan mempertimbangkan jumlah murid dan hari sekolah efektif, anggaran untuk makan siang diperkirakan mencapai Rp 221,80 triliun dan Rp 44,36 triliun untuk susu.

Total anggaran mencapai Rp266,16 triliun dalam setahun, belum termasuk program untuk balita dan ibu hamil.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, program makan siang gratis di sekolah yang diusulkan Prabowo-Gibran memiliki potensi yang signifikan untuk tidak hanya meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-anak Indonesia tetapi juga akan mendorong ke arah pertumbuhan ekonomi dan bakal menciptakan lapangan kerja baru.

Dengan potensi dampak ekonomi yang signifikan, seperti pertumbuhan ekonomi tambahan sebesar 3 persen dan penciptaan setidaknya 1,8 juta lapangan kerja permanen baru, program ini layak diperjuangkan.

Program makan siang gratis di sekolah telah diterapkan di berbagai negara seperti India, beberapa negara bagian di Amerika Serikat, London, Brasil, Estonia, Finlandia, dan beberapa negara Afrika, menunjukkan pentingnya inisiatif ini dalam meningkatkan gizi anak sekolah.

Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan anak-anak di Indonesia saat ini tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang luas dan berkelanjutan untuk masa depan bangsa. (*)

Baca juga: Diserang Isu HAM di Debat Perdana Capres, Prabowo Tunjukkan Dukungan Tahanan Politik Sekarang

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved