Libur Nataru
Dieng Macet, Ini Jalur Alternatif via Sikarim Wonosobo, Aduhai View-nya
Ada jalur alternatif menuju Dieng yang bisa dijajal Tribunners jika jalur utama Dieng macet.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Jalur utama menuju ke objek wisata Dieng acap kali macet, terutama saat hari libur.
Ada jalur alternatif menuju Dieng yang bisa dijajal Tribunners jika jalur utama padat kendaraan alias macet.
Kamu bisa mengambil jalur menuju dieng melalui Sikarim Wonosobo.
Baca juga: Telaga Warna dan Pengilon Dieng Masih Jadi Destinasi Andalan Libur Nataru

Meskipun tidak direkomendasikan melalui jalur ini, karena medannya yang ekstrem, namun perlu dijajal untuk yang memiliki keberanian.
Ke Dieng vis jalur Sikarim sangat cocok untuk kamu yang hobi touring.
Pengamatan Tribunbanyumas.com, sejumlah kendaraan, baik motor maupun mobil kerap melewati jalur ini untuk menuju Dieng.
Hal yang harus dipersiapkan pertama ialah kendaraan yang fit.
Baca juga: Terupdate, Arus Lalu Lintas di Jalur Wisata Dieng Wonosobo Terpantau Ramai Lancar
Jalur ini memiliki tanjakan curam.
Jalan di jalur Sikarim sepenuhnya sudah beraspal bagus.
Jarak yang ditempuh mungkin hampir sama jika melalui jalur utama Dieng.
Kurang lebih satu jam dari pusat kota Wonosobo.
Pemandangan Menakjubkan
Meskipun terkenal jalur ekstrem, namun view pegunungan di sepanjang jalur Sikarim sangatlah menakjubkan.
Tak heran Jalur Sikarim dikenal dengan sebutan Swiss Van Java.
Baca juga: Alasan Wisatawan Tidak Disarankan Lewat Telaga Menjer Menuju Dieng, Ternyata Ngeri

Rute yang dilewati cukup mudah atau bisa menggunakan aplikasi Google Maps.
Dari pusat kota Wonosobo menuju ke arah utara hingga Pasar Garung belok kiri.
Mengikuti jalan hingga melewati PLTA Garung.
Setelah melewati PLTA Garung akan bertemu dengan turunan pertigaan lalu belok ke kiri, terus mengikuti jalan hingga bertemu dengan pertigaan kembali dan ambil arah kiri menuju jalur Sikarim.
Mulai sinilah jalan akan terus menanjak dengan jalan yang membelah pegunungan.
Sensasi yang tidak akan didapat jika mengambil jalur utama Dieng.
Kanan kiri jalan berupa pegunungan yang masih hijau dan serasa begitu dekat bak di depan mata.
Baca juga: Sempat Macet Grek, Ini Situasi Terkini Lalu Lintas di Jalur Wisata Dieng
Udara sejuk dan hawa dingin atau bahkan tak jarang kabut turun di sepanjang perjalanan.
Tidak jarang wisatawan yang melewati jalur ini sengaja berhenti untuk mengambil foto berlatar belakang pegunungan.
"Jalannya sangat menantang, cukup deg-degan juga tadi saat melewati.
Tapi pemandangannya juga sangat indah sengaja berhenti buat ambil foto.
Lewat sini pengin mencoba saja," ungkap Rhomi Yulianto seorang pengguna jalan jalur Sikarim.
Tidak boleh terlena akan keindahan di sepanjang jalan ini, butuh konsentrasi yang penuh mengingat jalan yang berkelok dan tanjakan yang curam bahkan jurang di sisi jalan harus diwaspadai.
Sesuai namanya, pada jalur ini terdapat air terjun bernama Sikarim.
Baca juga: Jalur Alternatif Dieng Via Telaga Menjer Wonosobo Mulai Dipadati Wisatawan

Air terjun ini akan terlihat di sisi kanan jalan.
Setelah melewati Air Terjun Sikarim, jalan akan semakin menanjak dengan beberapa kelokan yang curam.
Perlu berhati-hati pasalnya saat kabut turun jarak pandang hanya beberapa meter saja.
Sekitar 4 kilometer dari air terjun Sikarim akan sampai di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa.
Dari sini wisatawan dapat langsung melanjutkan perjalanan menuju objek-objek wisata yang ada di Dieng dengan jarak yang sudah dekat dari Desa Sembungan.
Jika perjalanan pulang ingin kembali melewati jalur Sikarim diusahakan saat waktu masih terang dan tidak disarankan saat malam hari.
Mengingat di sepanjang jalur ini penerangan jalan masih sangat minim. (*)
Baca juga: Kala Film Lokal Diputar di Bioskop Purwokerto, Kisah Tragedi Sinila Dieng Ikut Ditampilkan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.