Berita Jateng

Sensasi Lari 10 K Lintasi Kota Lama Semarang, Nikmati Indahnya Jejak Kolonial

Rute lari dipilih mewakili akulturasi budaya, napak tilas sejarah hingga kemegahan arsitektur khas Kota Semarang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: khoirul muzaki
Eka Fajlin/Tribun Jateng
Peserta melewati garis finish pada ajang Semarang 10K, Minggu (17/12/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sebanyak 2.100 pelari unjuk kemampuan dalam Gelaran Semarang 10K Powered by ISOPLUS, Minggu (17/12/2023).
Gelaran Semarang 10K powered by ISOPLUS merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan Harian Kompas dan ISOPLUS.


Mengusung tema “Step Up Your Limit", para pelari mulai melangkahkan kaki dari Balai Kota Semarang.


Rute lari dipilih mewakili akulturasi budaya, napak tilas sejarah hingga kemegahan arsitektur khas Kota Semarang. Tak hanya itu, para peserta juga mendapat suguhan atraksi budaya khas Jawa Tengah yang hadir di sejumlah titik sepanjang rute lomba.


Sejumlah tempat bersejarah dan arsitektur khas Kota Semarang yang dilewati peserta antara lain Lawang Sewu, Tugu Muda, Simpang Lima, Gereja Gedangan St Yusuf (Gereja Bata Merah), Kota Lama Semarang, Jembatan Mberok, Kantor Pos Indonesia, dan Gereja Blenduk.

Baca juga: Ratusan Ayam di Wonosobo Ikuti Festival Ayam Pelung Nasional


Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu menyebutkan, Kota Semarang telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati warga lokal hingga turis mancanegara karena daya tarik wisata dan kualitas infrastrukturnya yang semakin beragam dan kondusif.


"Mereka senang dengan rute dan suasana Kota Semarang. Meski tadi disampaikan kelembapan tinggu tidak mengurangi semangat," ujar Ita, usai melepas para pelari. 


Menurutnya, ini menjadi penutup ajang lomba lari dari 10 kota yang digelar Kompas. Ajang ini menjadi ajang favorit para pelari. Bahkan, tiket ludes empat menit usai pendaftaran dibuka. 


Mengingat antusiame masyarakat cukup besar, dia ingin Semarang 10K bisa digelar dengan melibatkan lebih banyak peserta pada tahun depan. Selain untuk mendukung sport tourism di ibu Kota Jawa Tengah, gelaran ini juga meningkatkan ekonomi setempat. 


"Kami selaku pemerinta Kota Semarang sudah menyiapkan semaksimal mungkin untuk para pelari dapat menikmati Kota Semarang di race ini. Tidak hanya berhenti disini, Kota Semarang akan terus berkembang demi meningkatkan experience bagi para pelari. Dan kami, Semarang, siap untuk menyambut para pelari yang akan berdatangan untuk berkompetisi di Semarang 10K," paparnya.


Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, penyelenggaraan Semarang 10K Powered by Isoplus tahun lalu mengajak para pelari, komunitas, hingga masyarakat untuk kembali menikmati Kota Semarang pasca pandemi.  


Melalui event tahun ini, pihaknya ingin mengajak para pelari untuk menumbuhkan rasa semangat, kompetitif, dan menemukan kemampuan terbaik mereka guna menuju kemenangan di Semarang 10K Powered by Isoplus lewat “Step Up Your Limit”.


"Kedepannya saya ingin menjadikan Semarang 10K powered by Isoplus menjadi tempat lebaran pelari dan menjadi event yang mempertemukan pelari seluruh Indonesia dan menjadi event penutup tahun yang selalu dirindukan oleh
pelari," paparnya. 


Direktur Bisnis Kompas Lukminto Wibowo menambahkan, ada beberapa perbedaan dari tahun lalu antara lain adanya penambahan 100 pelari dan diikuti peserta internasional. 


"Untuk rute tetap karena untuk sertifikasi aims serta pasi supaya kalau memecahkan rekor diakui," jelasnya.


Adapun hadiah total hadiah pada Semarang 10K 2023 ini sebanyak Rp 424 juta. Peserta terbagi atas kategori overall bagi para pelari internasional, kategori nasional, kategori pelajar, hingga kategori master.

Baca juga: Sambil Teler Pemuda di Demak Ini Hajar Teman-temannya Sampai Dilarikan ke Rumah Sakit

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved