Berita Jateng

Nana Sudjana Ajak Pendamping PKH di Jateng Kerja Keras Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem

Nana mentargetkan, kemiskinan ekstrem  di Jawa Tengah bisa turun di bawah 0,5 persen atau mendekati 0 persen.

Penulis: budi susanto | Editor: mamdukh adi priyanto
ist/dok pemprov jateng
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat membuka Festival Program Keluarga Harapan ke-6 di Hall Tirtonadi, Solo, Kamis (14/12/2023). Nana Sudjana meminta pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) bekerja keras menekan angka kemiskinan ekstrem. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meminta pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) bekerja keras menekan angka kemiskinan ekstrem.

Hal ini dikatakan Nana Sudjana saat membuka Festival Program Keluarga Harapan ke - 6 di Hall Tirtonadi, Kamis (14/12/2023).

Menurutnya, PKH adalah satu upaya program dalam rangka pengentasan kemiskinan yang selama ini diinisiasi Kementerian Sosial, dan juga didukung sepenuhnya oleh Presiden RI.

Baca juga: Bupati Kebumen Ngetes Pendamping PKH Soal Data Penduduk Miskin, Jawabannya Bikin Geleng-geleng

Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat membuka Festival Program Keluarga Harapan ke-6 di Hall Tirtonadi, Solo, Kamis (14/12/2023).
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat membuka Festival Program Keluarga Harapan ke-6 di Hall Tirtonadi, Solo, Kamis (14/12/2023). (ist/dok pemprov jateng)

“Jadi PKH  ini akan terus kami kembangkan," kata Nana Sudjana.

Seperti diketahui, pada 2023, Pemprov Jateng mampu menurunkan  angka kemiskinan ekstrem menjadi 1,1 persen dari sebelumnya 1,97 persen di 2022.

Nana menegaskan, keberhasilan menurunkan angka kemiskinan ekstrem tahun ini harus menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras, agar tahun depan penurunannya lebih signifikan.

Nana mentargetkan, kemiskinan ekstrem  di Jawa Tengah bisa turun di bawah 0,5 persen atau mendekati 0 persen.

Baca juga: Pantau Komoditas Pangan di Solo, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Klaim Harga Turun

Saat ini, kata dia, jumlah pendamping PKH di Jawa Tengah sebanyak 5.130 orang.

Mereka tersebar di 35 kabupaten/kota. Jumlah itu dinilai mampu membantu menurunkan angka kemiskinan. 

“Dalam hal ini Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah bekerjasama dengan Kementerian Sosial, setiap tahun melaksanakan kegiatan di desa miskin," kata Nana.

Peran yang dilakukan pendamping PKH dalam menurunkan angka kemiskinan, antara lain dengan mengupayakan kesejahteraan para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secara masif. (*)

Baca juga: Pendidikan Nonformal Diharapkan Jadi Jawaban Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Banyumas

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved