Berita Jateng

Peringatan BMKG: Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga Curah Hujan Tinggi

Sejumlah wilayah di Jateng diprediksi diguyur hujan dengan intensitas tinggi.Berdasarkan data di BMKG, curah hujan di Jateng mencapai 100 milimeter.

Penulis: budi susanto | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNNEWS/SCROLL.IN
Ilustrasi hujan. Curah hujan tinggi akan melanda beberapa wilayah di Jateng. Wilayah tersebut ada di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas dan Purbalingga dengan rata-rata hujan 150 mililiter perjam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini saat cuaca musim penghujan.

Sejumlah wilayah di Jateng diprediksi diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

Berdasarkan data di BMKG, curah hujan di Jateng mencapai 100 milimeter per hari.

Baca juga: Cara Warga Sedulur Sikep Samin Blora Menyambut Musim Hujan, Gelar Tradisi Campur Baur

Tingkat kelembaban udara di Jateng juga cukup tinggi, yakni di angka 55 hingga 99 persen.

Analis cuaca Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Winda Rastri menyatakan, curah hujan tinggi akan melanda beberapa wilayah di Jateng.

Wilayah tersebut ada di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas dan Purbalingga dengan rata-rata hujan 150 mililiter perjam.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat dan pemerintah setempat untuk antisipasi bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi di musim penghujan.

Baca juga: BMKG: Waspadai Banjir Bandang dan Hujan Es di Kota Semarang pada Januari-Februari 2024

Kondisi tersebut menurutnya wajib diwaspadai, khusunya bagi masyarakat yang tinggal di perbukitan dan daerah tebing.

"Dengan curah hujan tinggi, masyarakat di perbukitan harus waspada karena rawan longsor," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (8/12/2023).

Bencana Banjir

Baca juga: Terkait Fenomena Mendung dan Hujan di Puncak Kemarau Akhir-akhir Ini, Begini Penjelasan BMKG

Selain itu, potensi bencana banjir juga wajib diwaspadai saat Jateng dilanda hujan dengan intensitas tinggi.

Ia mengatakan, wilayah Pantura Jateng berpotensi banjir dan rob saat musim penghujan.

Winda menuturkan, cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi badai petir dan pohon tumbang.

Untuk itu ia mengimbau saat hujan masyarakat tak berada di wilayah rawan, seperti di bawah pohon atau baliho.

Ditambahkannya, puncak musim hujan di wilayah Jateng akan terjadi pada Januari hingga Februari 2024.

"Kami berharap kewaspadaan masyarakat terhadap bencana lebih meningkat di tengah musim penghujan ini," imbuhnya. (*)

Baca juga: BMKG Beberkan Akhir Musim Kemarau di Jawa Tengah, Hujan Turun Tapi Tak Merata

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved