Perang Palestina Israel

Israel Langsung Serang Gaza setelah Masa Gencatan Senjata Berakhir, 60 Warga Sipil Tewas

Israel segera melakukan serangan ke Jalur Gaza setelah gencatan senjata berakhir, Jumat (1/12/2023).

Editor: rika irawati
AFP/Menahem KAHANA
Gumpalan asap mengepul di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan setelah Israel mengebom kawasan tersebut dalam pertempuran dengan gerakan Hamas Palestina, Selasa (31/10/2023) waktu setempat. Israel kembali meluncurkan serangan udara setelah perjanjian kesepakatan gencatan senjata berakhir, Jumat (1/12/2023) waktu setempat. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, GAZA - Israel segera melakukan serangan ke Jalur Gaza setelah gencatan senjata berakhir, Jumat (1/12/2023).

Serangan ini pun langsung menimbulkan korba jiwa 60 orang.

Hal ini dikonfirmasi Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza yang dikelola Hamas.

Data dari Kementerian Kesehatan, serangan udara itu juga mengakibatkan puluhan orang terluka.

Mereka semua adalah warga sipil.

Baca juga: Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata Diperpanjang 1 Hari, Pembebasan Tawanan Terus Dilakukan

Sementara itu, PBB menyatakan penyesalannya atas aksi Israel yang langsung melakukan serangan mematikan di Jalur Gaza begitu kesepakatan jeda berakhir.

"Saya sangat menyesalkan operasi militer dimulai lagi di Gaza," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di X.

"Saya masih berharap bahwa jeda yang telah ada dapat diperbarui. Kembalinya pertempuran hanya menunjukkan betapa pentingnya gencatan senjata kemanusiaan yang sejati," tambahnya, dikutip dari AFP.

Gencatan senjata di Gaza selama sepekan terakhir telah menghentikan pertempuran yang dimulai pada 7 Oktober ketika militan Hamas menerobos perbatasan militer Gaza ke Israel.

Serangan yang terjadi sebelumnya ini menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan militan menculik sekitar 240 orang, menurut pihak berwenang Israel.

Baca juga: Kesepakatan Dilanggar, Hamas dan Israel Saling Serang di Masa Gencatan Senjata

Israel telah bersumpah melenyapkan Hamas dan melancarkan kampanye militer udara dan darat di Gaza.

Menurut pemerintah Hamas di Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, sebagian besar juga warga sipil.

Selama gencatan senjata, Hamas membebaskan 80 sandera Israel dengan imbalan 240 tahanan Palestina dan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mencap, dimulainya kembali pertempuran Israel-Hamas sebagai 'bencana besar'.

Dia mendesak semua pihak dan negara-negara yang mempunyai pengaruh untuk mencoba dan mewujudkan gencatan senjata atas dasar kemanusiaan dan hak asasi manusia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved