Perang Palestina Israel

Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata Diperpanjang 1 Hari, Pembebasan Tawanan Terus Dilakukan

Israel dan Hamas sepakat memperpanjang satu hari gencatan senjata hingga Jumat (1/12/2023).

Editor: rika irawati
TRIBUNNEWS/AP Photo/Hatem Moussa
Warga Palestina mengungsi ke Jalur Gaza selatan di Jalan Salah al-Din di Bureij, Jalur Gaza, pada Rabu (8/11/2023). Israel dan Hamas sepakat memperpanjang gencatan senjata untuk pertukuran tawanan dan bantuan kemanusiaan hingga Jumat (1/12/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Israel dan Hamas sepakat memperpanjang satu hari gencatan senjata hingga Jumat (1/12/2023).

Masa jeda ini akan kembali digunakan untuk melepaskan tawanan dan bantuan kemanusiaan.

Kesepakatan perpanjangan gencatan senjata ini disampaikan negara penengah konflik Israel-Hamas, Qatar.

Keputusan ini diambil tepat 10 menit sebelum kesepakatan gencatan senjata berakhir, Kamis (30/11/2023) pagi waktu setempat.

"Pihak Palestina dan Israel mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza selama satu hari tambahan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Dibantu AS, Qatar dan Mesir Upayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang

Majed al-Ansari menambahkan, kesepakatan yang dicapai dalam gencatan senjata kali ini masih sama dengan sebelumnya.

"Yaitu, gencatan senjata dan masuknya bantuan kemanusiaan," ucapnya.

Sementara itu, pemerintah Israel telah menerima daftar baru tawanan di Jalur Gaza yang akan dibebaskan pada hari ini.

"Beberapa waktu lalu, Israel menerima daftar perempuan dan anak-anak sesuai dengan ketentuan perjanjian dan oleh karena itu, gencatan senjata akan terus berlanjut," tulis Kantor Perdana Menteri Israel.

Meski begitu, pihak Israel enggan menyebutkan jumlah tawanan yang akan dibebaskan.

AS Desak Israel Persempit Zona Perang

Sementara, Amerika Serikat (AS) mendesak Israel mempersempit zona perang.

AS juga meminta Israel memperjelas di mana warga sipil Palestina dapat mencari keselamatan selama operasi di Gaza selatan.

Para pejabat AS, mulai dari Presiden Joe Biden hingga ke bawah, memohon kepada Israel untuk mengambil pendekatan yang lebih hati-hati ketika militer memperluas serangannya ke Gaza selatan.

Dikutip dari Arab News, dua per tiga dari 2,3 juta penduduk wilayah Gaza telah mengungsi ke selatan untuk menghindari zona perang di utara.

Baca juga: Relawan MER-C Ungkap Cara Israel Serang RS Indonesia di Gaza: Tembakan dari 3 Tank Berjarak 50 Meter

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved