Berita Jateng
Dilema Beras Murah Bulog di Kudus, Disyukuri Warga Dikeluhkan Pedagang
Setelah adanya dropping beras, Solikhatun mengakui biasanya ada penurunan pada harga beras yang beredar. Namun saat ini harga beras yang beredar naik
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS — Harga beras di Indonesia meroket tinggi termasuk di Kabupaten Kudus Jawa Tengah, hal ini diduga imbas dari musim kemarau yang menyebabkan para petani gagal panen dan beralih untuk menanam palawija.
Untuk menekan adanya harga beras, bulog melakukan distribusi beras murah ke beberapa pasar.
Di Kabupaten Kudus beberapa kali ada dropping beras murah, namun dropping tersebut tak sampai ke Pasar Baru.
"Beras bulog di sini tidak ada, dampaknya banyak. Melemahkan pasar jadi sepi," kata Solikhatun, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Daftar 25 Nama Pemain Timnas Indonesia yang Dipanggil Shin Tae-yong Lawan Brunei, Tanpa Ivar Jenner
Setelah adanya dropping beras, Solikhatun mengakui biasanya ada penurunan pada harga beras yang beredar. Namun saat ini harga beras yang beredar justru mengalami penaikan.
"Sebelumnya distribusi beras murah dari bulog itu, harga beras dari penggilingan berkisar di Rp12.300 perkilogramnya. Setelah ada distribusi saya rasa harga naik Rp12.600 perkilogramnya," runutnya.
Dengan harga beras yang naik, menjadikan Pasar Baru yakni centra jualan beras di Kabupaten Kudus sepi dari pembeli.
Dia berharap, pemerintah bisa menangani dengan serius terkait permasalahan harga beras yang kian melambung perharinya.
"Kasian rakyat kecil menjerit, dari saya sudah berapa nanti sampai ke tangan ke 2,3 sampai ke konsumen mungkin sampai Rp15.000," katanya.
Baca juga: Buka Dulu Baru Bayar, Shopee Hadirkan Inovasi Terbaru untuk Pengguna Lewat Metode COD Cek Dulu
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sancaka Dwi Supani mengatakan bahwa dropping beras murah tersebut diberikan kepada masyarakat yang memerlukan. Dengan tujuan masyarakat bisa membeli harga beras dengan terjangkau.
"Bulog mengantisipasi adanya harga lonjakan beras di pasaran. Jangan sampai ada masyarakat yang kesulitan membeli beras mahal. Memang distribusinya itu ke masyarakat yang membutubkan," ucapnya.
Meski demikian, temuan harga beras yang melonjak di pasaran pasca distribusi beras bulog akan tetap dilaporkan ke Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kudus.
"Hasil dari lapangan akan kami laporkan bagaimana solusinya. Sebab distribusi beras bulog kok malah membuat harga beras naik dan berdampak pasar sepi," jelasnya. (RAD)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.