Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan

Peringati 1 Tahun Tragedi Kanjuruhan Malang: Massa Gelar Konvoi, Keluarga Tuntut Keadilan

Keluarga dan suporter memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan Malang lewat konvoi menuju Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (1/10/2023).

Editor: rika irawati
SURYAMALANG.COM/Lu'lu'ul Isnainiyah
Keluarga korban menuntut keadilan dalam peringatan setahun Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (1/10/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, MALANG - Keluarga bersama ratusan suporter Aremania dan massa Arek Malang memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan Malang lewat konvoi dari Stadion Gajayana menuju Stadion Kanjuruhan, Minggu (1/10/2023).

Mereka kompak memakai baju berwarna hitam.

Konvoi dimulai sekitar pukul 13.35 WIB.

Mengendarai motor dan mobil, mereka juga membawa spanduk berisi berbagai tulisn, di antaranya 'Justice For 135', 'Hakim Jangan Masuk Angin', lalu ada juga yang bertuliskan 'Jika Sepakbola Pemersatu Bangsa Kenapa Harus Ada Korban Jiwa'.

Baca juga: 2 Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas. Eks Danki Brimob Polda Jatim Dihukum 1,5 Tahun

Sesampainya di Stadion Kanjuruhan, mereka menggelar doa bersama, mimbar, dan rilis satu tahun perjuangan.

Devi Athok, satu di antara keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengatakan, aksi tersebut menjadi pengingat bahwa keluarga korban belum mendapat keadilan.

"Di dalam peringatan satu tahun Tragedi Kanjuruhan, ini sebagai pengingat bahwa keadilan keluarga korban belum didapatkan."

"Karena, penerapan Pasal 338 dan Pasal 340 KUHP yang ada di laporan model B belum dilaksanakan."

"Sementara, di laporan model A, tidak menyentuh semua pelakunya. Seperti, penembak gas air mata dan PSSI, itu kan belum tersentuh."

"Dan, hal itu, sangat melukai keluarga korban dan Aremania," ujarnya dikutip dari Suryamalang.com.

Di samping itu, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan dan perjuangan Arek Malang dalam mencari keadilan.

"Ini sebagai bentuk perlawanan Arek Malang yang masih berjuang untuk keadilan."

"Kemarin, Ketua Umum PSSI Erick Thohir bilang bahwa keluarga korban sudah dikasih uang."

"Namun, apakah semua bisa diselesaikan dengan uang? Ini kan soal hukum. Kami ingin keadilan yang seadil-adilnya," ujarnya.

Baca juga: Demo Arek Malang Soal Tragedi Kanjuruhan Ricuh, Kantor Arema FC Rusak

Diketahui, Tragedi Kanjuruhan memakan korban jiwa 135 orang.

Tragedi ini pecah setelah laga Arema Malang vs Persebaya Surabaya.

Berawal dari penonton yang turun ke lapangan karena tak puas akan hasil pertandingan yang kemudian direspon dengan tembakan gas air mata dari aparat lantaran massa di dalam lapangan yang makin banyak.

Tembakan gas air mata memicu kepanikan saat mulai ditembakkan ke tribun penonton.

Penonton yang panik berebut keluar dari stadion. Namun, penumpukan penonton di jalur keluar yang tak memadai membuat mereka terinjak sehingga terluka hingga tewas. (*)

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Momen Setahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban dan Arek Malang Konvoi Menuju Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Didik Lestiyantoro Resmi Tukangi Persika Karanganyar di Liga 3 2023/2024: Pernah Latih Persis Solo

Baca juga: KPAI Dampingi Kasus Perundungan Siswa di Cilacap, Pastikan Hak Anak Pelaku dan Korban Terpenuhi

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved