Gempa Maroko
Korban Tewas Gempa Maroko Lebih dari 2000 Orang, Keindahan Kota Tua Marrakesh Berubah 'Mengerikan'
Lebih dari 2.000 orang dilaporkan tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter di Maroko, Afrika Utara, Jumat (8/9/2023).
TRIBUNBANYUMAS.COM - Lebih dari 2.000 orang dilaporkan tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter di Maroko, Afrika Utara, Jumat (8/9/2023).
Kementerian Dalam Negeri Maroko mengungkapkan, 2.059 orang dalam kondisi terluka, dimana 1.404 orang di antaranya dalam kondisi kritis.
Sementara, jumlah meninggal dunia mencapai 2.012 orang atau meningkat hampir tiga kali lipat dari laporan awal.
Informasi ini disampaikan melalui siaran televisi pemerintah Maroko, 2M, dikutip dari CNN.
Sementara, Al Jazeera melaporkan, guncangan gempa merusak bangunan dan memaksa warga meninggalkan rumah ke jalan-jalan demi keselamatan.
Baca juga: Konferensi Geopark Global di Maroko Diwarnai Gempa Besar, Bupati Kebumen Belum Tahu Pulang Kapan
Warga Marrakesh, kota besar terdekat dengan pusat gempa, mengatakan, beberapa bangunan runtuh di kota tua yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO itu.
Televisi lokal menayangkan gambar menara masjid yang runtuh dengan puing-puing tergeletak di atas mobil yang hancur.
Gempa bumi terjadi pada Jumat (8/9/2023) malam, sekitar pukul 23.00 waktu setempat, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
USGS memperkirakan, pusat gempa terjadi di Pegunungan Atlas, sekitar 75 km (44 mil) dari Marrakesh, kota terbesar keempat di negara tersebut.
Malam yang Mengerikan
Jurnalis Noureddine Bazine dari Marrakesh menggambarkan situasi saat gempa terjadi sebagai 'malam yang mengerikan'.
"Saat gempa terjadi, terjadi kekacauan. Kami masih mencoba memproses apa yang terjadi karena kejadiannya sangat mendadak," ujarnya kepada Al Jazeera.
"Di Marrakesh, kerusakan paling parah terjadi di kota tua karena bangunan-bangunannya rawan runtuh karena kondisinya yang rapuh," katanya.
Gempa Susulan Bisa Berlangsung 4 Pekan
Eid Al Tarzi, seorang profesor seismologi di Yordania, mengatakan kepada Al Jazeera, "ratusan gempa susulan bisa saja terjadi".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.