Pilpres 2024
Koalisi Perubahan untuk Persatuan Retak: Demokrat Mundur dan Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan
Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terancam bubar setelah Jumat (1/9/2023), Partai Demokrat keluar dari koalisi tersebut.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terancam bubar setelah Jumat (1/9/2023), Partai Demokrat keluar dari koalisi tersebut.
Partai Demokrat juga mencabut dukungan untuk bakal calon presiden Anies Baswedan yang semula diusung KPP.
Keputusan ini diambil Partai Demokrat dalam rapat bersama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Jumat.
Rapat digelar setelah keputusan Nasdem menggaet Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies.
Baca juga: SBY Tuding Anies-Nasdem Berkhianat, Langsung Gelar Rapat Darurat Petinggi Demokrat
Keputusan ini diambil tanpa rembukan dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tergabung dalam KPP.
"Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024," ujar Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng dalam jumpa pers.
Sebelumnya, Kamis (31/8/2023), Demokrat mengeluarkan pernyataan resmi dan menuding Partai Nasdem dan Anies Baswedan berkhianat terhadap koalisi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh secara sepihak telah menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Ia mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya Paloh dan Muhaimin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta pada Selasa (29/8/2023).
"Secara sepihak, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis.
Baca juga: PKB Resmi Terima Pinangan Nasdem Duetkan Anies-Cak Imin, Hasil Dua Kali Rapat Pleno
Riefky mengatakan, Surya Paloh langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.
Sehari setelahnya, pada Rabu (30/8/2023), Anies menyampaikan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) lewat Sudirman Said.
Padahal, menurut Riefky, Anies sebelumnya telah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya maju di Pilpres 2024. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demokrat Resmi Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan".
Baca juga: Gerindra Masih Berharap PKB di Koalisi Indonesia Maju, Singgung Piagam Kerja Sama yang Dibuat
Baca juga: PSIS Semarang vs Bali United: Teco Tak Ingin Pulang dengan Tangan Hampa
kisruh koalisi partai
koalisi partai
koalisi perubahan
pertemuan pdip demokrat
anies ahy
anies cak imin
Pilpres 2024
Gugatan Soal Keabsahan Gibran sebagai Cawapres Ditolak PTUN Jakarta, Begini Sikap Tim Hukum PDIP |
![]() |
---|
Ditolak Partai Gelora, Begini Jawaban Santai PKS atas Wacana Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Keresahan Parpol Pengusung Prabowo-Gibran saat Parpol Lawan Merapat: PKS Paling Banyak Ditolak |
![]() |
---|
PKS Buka Peluang Masuk Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ditentukan setelah Halalbihalal |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Rampung, Timnas Amin Dibubarkan. Cak Imin: Tugas Sudah Selesai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.