Pilpres 2024

Koalisi Perubahan untuk Persatuan Retak: Demokrat Mundur dan Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan

Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terancam bubar setelah Jumat (1/9/2023), Partai Demokrat keluar dari koalisi tersebut.

Editor: rika irawati
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anies Baswedan memberi keterangan kepada wartawan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai pertemuan tertutup di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Kedekatan Anies-AHY kini retak setelah Nasdem menggandeng Ketum PKB Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terancam bubar setelah Jumat (1/9/2023), Partai Demokrat keluar dari koalisi tersebut.

Partai Demokrat juga mencabut dukungan untuk bakal calon presiden Anies Baswedan yang semula diusung KPP.

Keputusan ini diambil Partai Demokrat dalam rapat bersama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Jumat.

Rapat digelar setelah keputusan Nasdem menggaet Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies.

Baca juga: SBY Tuding Anies-Nasdem Berkhianat, Langsung Gelar Rapat Darurat Petinggi Demokrat

Keputusan ini diambil tanpa rembukan dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tergabung dalam KPP.

"Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024," ujar Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng dalam jumpa pers.

Sebelumnya, Kamis (31/8/2023), Demokrat mengeluarkan pernyataan resmi dan menuding Partai Nasdem dan Anies Baswedan berkhianat terhadap koalisi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh secara sepihak telah menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya Paloh dan Muhaimin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta pada Selasa (29/8/2023).

"Secara sepihak, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis.

Baca juga: PKB Resmi Terima Pinangan Nasdem Duetkan Anies-Cak Imin, Hasil Dua Kali Rapat Pleno

Riefky mengatakan, Surya Paloh langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.

Sehari setelahnya, pada Rabu (30/8/2023), Anies menyampaikan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) lewat Sudirman Said.

Padahal, menurut Riefky, Anies sebelumnya telah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya maju di Pilpres 2024. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demokrat Resmi Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan".

Baca juga: Gerindra Masih Berharap PKB di Koalisi Indonesia Maju, Singgung Piagam Kerja Sama yang Dibuat

Baca juga: PSIS Semarang vs Bali United: Teco Tak Ingin Pulang dengan Tangan Hampa

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved