Berita Banyumas

Puhua School Purwokerto Undang 3 Profesor dari City University of New York di English Summer Camp

Puhua School Purwokerto Banyumas mengundang tiga pakar bahasa dan literasi dari City University of New York (CUNY).

ist/dok puhua
Puhua School berkolaborasi dengan City University of New York (CUNY) saat menghadirkan tiga pakar bahasa dan literasi dari New York City, Minggu 13 Agustus 2023. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Puhua School Purwokerto Banyumas mengundang tiga pakar bahasa dan literasi dari City University of New York (CUNY).

Native speaker diundang untuk mengajarkan Bahasa Inggris kepada orang yang bukan penutur asli atau non-native spekar di Puhua School.

Tiga pakar bahasa tersebut mengajarkan Bahasa Inggris bagi siswa siswi di jenjang sekolah menengah dalam program English Summer Camp 2023.

Kegiatan tersebut berlangsung dari 10-13 Agustus 2023.

Baca juga: Chinese Culture Puhua 2023 Hadirkan Kolaborasi Budaya Tiongkok dan Banyumas

CUNY sebagai lembaga yang menaungi lebih dari 25 kampus di seluruh New York ini lantas mengirimkan Linda A Pelc, seorang master di bidang TESOL (Teaching English to Speakers of Other Language) serta PhD bidang Linguistik.

Linda tak datang sendirian, dua rekannya adalah pakar bahasa dan literasi Chyntia Wiseman dan Marshella Lie. 

Cynthia Wiseman menyatakan, siswa Puhua sangat berbakat, dan itu adalah cermin dari guru-guru mereka yang penuh dedikasi dan berbakat pula.

"Saya harap di masa depan program ini bisa mengajak lebih banyak siswa beraktivitas di luar ruang.

Hal ini untuk mengeksplorasi lebih jauh keahlian berbahasa Inggris dalam aktivitas mereka," katanya dalam keterangan tertulis kepada TribunBanyumas.com, Senin 14 Agustus 2023.

Baca juga: Terinspirasi Konser Coldplay, Siswa Puhua Purwokerto Sulap Sampah Jadi Dekorasi Pertunjukan Musik

Dr Wiseman sapaan akrabnya, memiliki pengalaman mengajar secara mendunia antara lain di Pham Van Dong University Vietnam dalam program beasiswa ternama Fulbright Scholarship.

Dia juga mengajarkan EFL atau English as a Foreign Language bagi siswa di Senegal, Brasil, dan Meksiko.

Serta menyelenggarakan program pelatihan guru bahasa khusus untuk guru bahasa Inggris di salah satu desa di pedalaman Tiongkok.

Sementara, Linda A Pelc merupakan seorang master di bidang TESOL serta PhD di bidang Linguistik.

Teknik ajar Linda dikenal kreatif. 

Kepiawaiannya mengajarkan bahasa inggris pada penutur asing juga membawanya dipercaya menjadi Ketua Konferensi Musim Dingin Linguistik Terapan dan Ketua Konferensi NYS TESOL.

Sedangkan pengajar sekaligus profesor termuda adalah Marshella Lie.

Ia seorang instruktur bahasa, mentor, dan pengembang kurikulum yang berbasis di New York City. 

Sebagai satu profesor Language Immersion Program di City University of New York- Hostos Community College, Marshella Lie tercatat pernah menjadi pemenang 2 kali Ambassador's Award for Excellence.

Kepala Divisi Bahasa Inggris Puhua School sekaligus Koordinator Puhua English Summer Camp 2023, Noviana Setiawati menyatakan, bagi orang Indonesia yang bukan penutur asli berbahasa inggris tentu memiliki tantangan tersendiri menguasai bahasa asing.

Sebaliknya, mengajarkan bahasa Inggris kepada orang yang bukan penutur asli juga membutuhkan teknik dan keterampilan khusus.

"Tujuan program ini Puhua School ingin memberi kesempatan dan pengalaman siswa Puhua.

Tak hanya belajar bahasa inggris tapi mendapatkan kurikulum yang terintegrasi ke berbagai aspek.

Antara lain wawasan multikultur, mengenal potensi diri, mampu melakukan inovasi, refleksi diri, hingga pengembangan pola pikir melalui seni dan kreativitas dalam lingkungan internasional ini," ujar Noviana Setiawati.

Dalam 'kemah' ini, materi dan lingkungan terintegrasi difasilitasi ketiga profesor bahasa ini melalui pola kegiatan di dalam dan luar ruangan. 

Seluruh materi dirangkai dalam berbagai topik relevan. 

Mulai dari tema mengenal diri sendiri, hari libur atau perayaan besar di Amerika maupun Indonesia beserta tradisinya, menuliskan liburan impian mereka, sampai membuat konsep video iklan komersil, dan masih banyak lagi. 

Siswa diberikan wawasan multikultur, toleransi, pembangunan karakter, hingga pengembangan pola pikir.

Caranya dengan berlatih membangun logika terstruktur, terjun langsung belajar mengembangkan ide dan cara berpikir kreatif hingga percaya diri mempresentasikannya dengan baik.
 
Untuk membangun situasi belajar yang kondusif dan menyenangkan dalam kultur internasional seluruh staf dan tim Grand Kanaya Baturraden tempat lokasi kemah digelar selama 4 hari.

Mereka diwajibkan terlibat berbahasa inggris selama berinteraksi dengan ratusan siswa dari kelas 7 sampai 12 ini. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved