Berita Banyumas

Wisata Baru di Baturraden Safari See to Sky, 1 Jam dari Purwokerto: Bisa Lihat Laut Cilacap

Bagi anda yang hobi melancong, ada wisata baru dekat Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah.

Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com
Suasana pemandangan di Safari See to Sky Baturraden yang menawarkan pemandangan alam Gunung Slamet dan panorama Kota Purwokerto, Banyumas. Sabtu (12/8/2023). Safari See to Sky spot wisata baru di Baturraden yang menawarkan suasana di tengah hutan lereng Gunung Slamet. Lokasinya cuma berjarak 5 kilometer dari lokawisata Baturraden atau satu jam dari Purwokerto. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Bagi anda yang hobi melancong, ada wisata baru dekat Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah.

Yakni Safari See to Sky spot wisata baru di Baturraden yang menawarkan suasana di tengah hutan lereng Gunung Slamet.

Lokasinya cuma berjarak 5 kilometer dari lokawisata Baturraden atau satu jam dari Purwokerto.

Namun, sesampai lokasi rasa capai di perjalanan terbayar lunas dengan keindahan alam, pemandangan Gunung Slamet dan perkotaan Purwokerto.

Baca juga: Cerita WNA Belgia Jadi Tukang Bangunan di Baturraden

Pertunjukan kesenian kentongan khas Banyumas di Safari See to Sky Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah.
Pertunjukan kesenian kentongan khas Banyumas di Safari See to Sky Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. (Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com)

Safari See to Sky berada di ketinggian 930 Mdpl.

Lokasinya berada di tengah hutan di jalan penghubung antara Baturraden, Banyumas menuju Serang, Kabupaten Purbalingga.

Menuju Safari See to Sky pengunjung harus melewati hutan lindung Gunung Slamet dengan jalan berkelok. 

Meskipun berkelok tapi jalannya sudah beraspal halus yang nyaman dan dapat dilewati kendaraan roda 4. 

Udaranya sejuk pemandangan kanan kiri sangat memanjakan mata.

Baca juga: Lokawisata Baturraden Favorit Wisatawan di Banyumas, Hujan Bikin Kunjungan Tak Maksimal

Secara administratif Safari See To Sky berada di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas.

Namun untuk menuju ke wisata harus lewat Baturraden dan kawasan hutan Perhutani KPH Banyumas Timur.

Meski baru diresmikan pada Sabtu 5 Agustus 2023 sudah banyak pejabat yang mampir dan merasakan kesejukannya.

Di antaranya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Bupati Banyumas, Achmad Husein. 

Yang ditawarkan di Safari See to Sky adalah udara sejuk dengan dikelilingi pepohonan hutan. 

Suasana yang demikian juga menghadirkan dua cafe. 

Cafe pertama adalah adalah Kafe G7 dan Safari Cafe & Resto.

Safari Cafe & Resto berada di dalam kompeks Safari See to Sky dengan panorama yang memikat. 

Cafe 7G berada di seberang jalan Safari See to Sky adalah sebuah Cafe yang berada persis di antara rerimbunan pohon.

Baca juga: Hore! Mulai Februari, KA Baturraden Ekspres Rute Purwokerto-Bandung PP Berangkat Setiap Hari

Pengunjung yang datang dipastikan bisa langsung menghirup oksigen yang dihasilkan pepohohan yang menjulang tinggi. 

Pengunjung bisa melihat panorama Kota Purwokerto yang berjarak 20 kilometer dan Kota Cilacap yang berjarak 75 kilometer. 

"Kalau cuaca baik dan tidak berkabut bisa melihat laut Cilacap," ujar pengelola Safari See to Sky, Prayit, kepada TribunBanyumas.com, Sabtu (12/8/2023).

Adapun menu makanan yang ditawarkan ada menu makanan khas Banyumas dan menu lain sesuai permintaan pengunjung.

Baca juga: Taman Botani Baturraden Jadi Destinasi Wisata Baru di Banyumas, Pengunjung: Tempatnya Asri dan Sejuk

Kolaborasi Daerah Lain

Sementara itu, Direktur Utama PT Safari Hutama Alam Wisata, Guno Purtopo, selaku investor menjelaskan salah satu fokus pembangunan di Banyumas adalah pariwisata dan ekonomi kreatif.

Ia mengataman paling penting sebetulnya adalah kolaborasi.

Pengembangan wisata tidak bisa sendiri, namun juga harus berbarengan atau kolaborasi dengan kabupaten lainnya.

Menurutnya potensi wisata Banyumas dan sekitarnya harus diangkat. 

Baca juga: Taman Botani Baturraden Banyumas Resmi Dibuka Bupati: Berikut Daya Tarik, Jam Operasional, dan Tarif

Selain wisata alam, Banyumas mempunyai kultur dan budaya yang khas, berbeda dengan Yogyakarta. 

"Misalnya wisata di lereng Gunung Slamet, tidak hanya Banyumas.

Namun bisa dikolaborasikan dengan Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes. 

Ini bisa dilakukan agar wisata bisa berkembang seperti di Jogja, Bali atau Bandung," terangnya. (*)

Baca juga: Pembangunan Taman Botani Baturraden Banyumas Sebentar Lagi Rampung, Kapan Tanggal Pembukaannya?

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved