Densus 88 di Solo Raya

Terungkap Pendanaan Terduga Teroris Penyasar Mapolresta Solo: Bagikan Kotak Infak di Solo Raya

Tim Densus 88 Antiteror Polri mengamankan sejumlah barang dari penangkapan lima terduga teroris di Solo Raya. Di antaranya, 50 kotak infak.

Editor: rika irawati
Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
Densus 88 Antiteror menyita sejumlah barang saat menggeledah rumah terduga teroris berinisal S di Banyudono, Boyolali, Jumat (4/8/2023). S disebut terlibat bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, dan menjadi pemimpin kelompok yang berniat menyerang Mapolresta Solo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Tim Densus 88 Antiteror Polri mengamankan sejumlah barang dari penangkapan lima terduga teroris di Boyolali dan Sukoharjo pekan ini.

Barang-barang yang dibawa diduga terkait kegiatan mereka, di antaranya handphone, panci presto, bak mandi plastik, juga 50 kotak infak.

Kotak infak ini diduga menjadi sumber pendanaan aksi mereka.

Dalam kejadian ini, Densus 88 Anti Teror menangkap S, TN, AG, RS, dan PS.

Mereka terkait aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, pada Desember 2022 lalu dan tengah merencanakan aksi menyerang Mapolresta Solo.

Bahkan, seorang terduga teroris yang ditangkap, yakni RS, merupakan istri dari Agus Salim yang menjadi tersangka bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.

Baca juga: Total 5 Terduga Teroris Ditangkap di Boyolali dan Sukoharjo, Bersiap Serang Polresta Solo

PPID Densus 88 AT Polri Kombes Pol Aswin Siregar menjelaskan, kotak infak yang dibuat oleh para terduga teroris disebarkan di sejumlah tempat di Solo Raya.

Kotak infak tersebut bertuliskan Sahabat Langit dan Sahabat Umat.

"Kotak-kotak sumbangan itu adalah sarana untuk mengumpulkan pendanaan mereka," paparnya dalam konferensi pers di Mapolresta Solo, Jumat (4/8/2023).

Dari uang yang terkumpul dari puluhan kotak infak tersebut, mereka membeli dan merakit bahan peledak.

Sejumlah alat elektronik, bahan kimia, dan alat perakit bom juga diamankan untuk dijadikan barang bukti.

Aksi Dipimpin S

Kelima terduga teroris ini dipimpin oleh S yang menjabat sebagai ketua kelompok atau amir kelompok kecil.

S merupakan perakit bom dalam aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, para terduga teroris yang ditangkap telah merakit sebuah bom panci yang digunakan sebagai alat peledak.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved