Berita Daerah

3 Warga Gunungkidul DIY Meninggal Diduga karena Antraks, Berawal dari Makan Daging Sapi Mati

Tiga warga Kelurahan Candirejo, Kapanewon (Kecamatan) Semono, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilaporkan meninggal dunia karena antraks.

Editor: rika irawati
Tribunbanyumas.com/Permata Putra Sejati
ILUSTRASI. Sapi milik peternakan di Desa Kebocoran, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, menjalani pemeriksaan kesehatan, Senin (12/6/2023). Tiga warga di Kelurahan Candirejo, Kapanewon (Kecamatan) Semono, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dilaporkan meninggal dunia karena antraks. 

Dia menjabarkan, penularan Antraks biasanya terjadi karena memakan daging sapi yang terkontaminasi Antraks.

Biasanya, virus Antraks mampu menular ke sapi, ketika hewan tersebut memakan rumput yang tanahnya terdapat virus Antraks.

"Biasanya, virus bisa menular ke sapi saat sapi itu makan rumput pada daerah yang tanahnya ada virus Antraks. Karena virus Antraks sangat kuat di dalam tanah, tidak gampang mati," ucap Nadia.

Oleh karena itu, Nadia mengimbau masyarakat berhati-hati kepada sapi yang sakit dan mati mendadak.

Ia pun mengimbau masyarakat tidak membeli daging sapi dengan harga yang terlampau murah.

Tak bisa dimungkiri, beberapa pihak tetap nekat menjual sapi dengan harga murah karena telah mati lebih dulu.

"Itu yang selalu kami bilang kepada masyarakat, jangan membeli sapi yang biasanya lebih murah. Kami selalu katakan, sapi yang digunakan (dijualbelikan) harus sehat. Jadi, dinas peternakan harus periksa semua gitu," jelas Nadia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga DIY Meninggal Akibat Antraks, Kemenkes Akan Lakukan Penyelidikan Epidemiologi".

Baca juga: Turun Harga! Segini Harga Isi Ulang Tabung Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg

Baca juga: Rapat Pembubaran Panitia Kurban di Purworejo Ricuh, Anggota TNI Kena Jotos Warga

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved