Berita Wonosobo

Hewan Kurban yang Dipotong di RPH Wonosobo Meningkat, Sehari Ini 40 Ekor Sapi

Sebanyak 40 sapi kurban dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Wonosobo dalam satu hari pada Hari Raya Iduladha 1444 H

Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
Imah Masitoh/Tribunbanyumas.com
Suasana di Rumah Potong Hewan (RPH) Wonosobo saat pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, Kamis (29/06/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO- Sebanyak 40 sapi kurban dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Wonosobo dalam satu hari pada Hari Raya Iduladha 1444 H, Kamis (29/06/2023).


Di Wonosobo sendiri terdapat 3 Rumah Potong Hewan (RPH) seperti RPH Sapuran, RPH Kertek, dan RPH Wonosobo.

 

Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo, Dwiyama mengatakan kecenderungan orang untuk memotong hewan kurban di RPH setiap tahunnya cukup meningkat.


Hal ini dikarenakan ketersediaan peralatan di RPH yang sudah berstandar, memiliki SOP, kualitas hasil daging maupun kondisi lingkungan terjamin.


Menurutnya, dari pemantauan di RPH Wonosobo, kondisi hewan kurban yang dipotong di RPH terpantau baik.


"Kalau kondisi hewan sehat semua karena saat akan disembelih harus diperiksa dulu. Setelah diperiksa, sehat baru boleh disembelih," ujarnya.


Sejauh ini baru ditemukan cacing hati pada hewan kurban yang disembelih. Namun hal ini tidak terlalu berpengaruh. 


Pasalnya bila ditemukan cacing hati pada ternak akan dibuang bagian yang terkena saja, tidak mempengaruhi bagian tubuh lainnya pada ternak.


Dispaperkan akan terus melakukan pemantauan hingga H plus 3 lebaran Iduladha atau sampai hari tasyrik di beberapa titik wilayah di Wonosobo.


"Kendalanya paling dengan keterbatasan petugas yang ada, sehingga belum semua titik kita kunjungi," tandasnya.


Untuk jenis hewan kurban sendiri, khususnya sapi tidak terlalu dominan satu jenis saja. Semua merata dari jenis sapi lokal, sapi FH, sapi Simmental, ataupun sapi dari luar kota.


Sementara itu, untuk orang yang berkurban tahun ini relatif lebih sedikit. Dwiyama menyebut hal ini dikarenakan ada kecenderungan daya beli masyarakat.


"Kecenderungan orang yang kurban tahun ini relatif lebih kecil, baik itu yang disembelih di luar RPH ataupun RPH jumlahnya menurun," ujarnya. (Ima)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved