Berita Cilacap

Warga Desa Rawaapu Cilacap Keluhkan Kondisi Air Sumur yang Keruh dan Berwarna

Sejumlah warga Dusun Rawaapu di Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Cilacap mengeluhkan kondisi air sumur yang keruh.

Pingky Anggraeni/Tribunbanyumas.com
Kondisi sumur milik warga dusun Rawaapu, Desa Rawaapu, Kecaman Patimuan, Cilacap yang mengeluarkan air keruh serta berwarna, Selasa (20/6) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Sejumlah warga Dusun Rawaapu di Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Cilacap mengeluhkan kondisi air sumur di daerahnya yang keruh dan berwarna.


Tak hanya keruh dan berwarna namun juga terasa asin, sehingga air sumur di wilayah tersebut sama sekali tidak bisa digunakan.


Hal itu tentunya menyulitkan warga, terlebih dimusim kemarau seperti saat ini warga dusun tersebut mulai mengalami kekeringan.


Bahkan mereka saat ini sudah di dropping air bersih oleh BPBD Cilacap untuk keperluan  minum dan masak.


"Airnya pahit, kesed, pokoknya ngga layak konsumsi, apalagi buat minum, buat nyuci aja ngga bagus, bajunya jadi berubah warna," beber Lasmin Toni warga dusun Rawaapu kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (20/6).

Baca juga: Angka Kekerasan Pada Anak Masih Tinggi, Pemkab Cilacap Bentuk Rumah Ibadah Ramah Anak


Lasmin menjelaskan, kondisi tersebut dapat ditemui di sebagian besar wilayah di dusun Rawaapu, khususnya di wilayah Rt 01 Rw 14.


"Khususnya dusun Rawaapu sampai ke perbatasan dusun Cikuning ujung situ semua kaya gini airnya," katanya sambil menunjukkan sumur.


Diungkapkan Lasmin bahwa dirinya sudah menghabiskan biaya banyak untuk membuat sumur.


Namun apa daya, ternyata air yang keluar dari sumur yang ia gali tak sesuai yang diharapkan, justru keruh, berwarna bahkan terasa asin.


"Sekarang yaudah ngga dipakai padahal sudah pasang tiga gorong-gorong, soalnya kalau digali makin dalam pun airnya yang keluar malah makin jelek," katanya.


Lasmin membeberkan, untuk memenuhi keperluan air sehari-sehari dimusim hujan biasanya ia memanfaatkan air hujan yang ditampung.


Sementara ketika musim kemarau, ia dan warga sekitar terpaksa mengambil air dari kolam disekitar rumah untuk mandi dan mencuci.

Baca juga: FAKTA BARU Kerangka Bayi Diduga Korban Aborsi di Purwokerto Banyumas: Lahan Pernah Ditempati 2 Orang


Tak hanya itu, terkadang mereka juga memilih untuk mengambil air dari sumur milik warga yang jaraknya berkisar 3 kilometer dari rumah mereka.


Untuk keperluan minum dan memasak, tak sedikit dari mereka yang membeli air dan menunggu jatah bantuan air bersih dari BPBD.


"Warga sini banyak yang sudah beli, biasanya 1 tandon isi 1100 liter belinya barengan sama tetangga-tetangga. 
Kalau buat mandi sama nyuci ya dari balong (red kolam)," katanya.


Dengan kondisi yang seperti itu, Lasmin berharap PDAM dapat segera sampai ke wilayahnya.


Sehingga warga tidak lagi merasa kesulitan mendapatkan air bersih terlebih dimusim kemarau seperti sekarang ini.


"Warga sini kalau air bersih PDAM sudah bisa masuk sini ya mesti seneng banget," ungkapnya.


Sementara itu ketua Rw 14 Samsudin menuturkan bahwa saat ini diwilayahnya sudah tak ada sumur galian lagi lantaran kondisi air yang dihasilkan keruh dan berwarna.


Disebutkan Samsudin, akibat kondisi itu warganya saat ini harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari apabila tidak menerima bantuan air bersih dari BPBD.

Baca juga: 2 Napiter Lapas Nusakambangan Cilacap Ucap Ikrar Setia NKRI, Diharapkan Jadi Contoh Napiter Lain


"Sudah tidak ada sumur, airnya sudah ngga layak konsumsi. Pokoknya kalau kemarau lama, masing-masing beli air.
Gaya hidupnya sudah seperti orang kota, beli air isi ulang," katanya.


Kedepan ia berharap bantuan air bersih dari Pemkab melalui BPBD dapat terus berlanjut.


Pasalnya bantuan air bersih dari BPBD Cilacap dirasa sangat meringkankan beben masyarakat sekitar dalam mendapatkan air bersih untuk keperluan konsumsi. (pn

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved