Berita Bisnis

Kawasan Industri Terpadu Batang Segera Dilengkapi Pelabuhan dan Stasiun, Permudah Mobilitas Barang

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) akan dilengkapi pelabuhan niaga dan stasiun pelabuhan.

Penulis: dina indriani | Editor: rika irawati
ISTIMEWA/Dok Managemen KITB
Pegawai menunjukkan maket Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Kawasan industri ini akan dilengkapi dengan pelabuhan dan stasiun untuk mempermudah pergerakan barang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) akan dilengkapi pelabuhan niaga dan stasiun pelabuhan.

Pembangunan yang ditarget rampung Mei 2024 ini diharapkan dapat mempermudah mobilisasi barang dan karyawan di KITB.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Batang Wahyu Budi Santoso mengatakan, pengembangan satasiun pelabuhan dilakukan PT KAI.

Stasiun ini akan menjadi Transit Oriented Development (TOD).

Sementara pelabuhan niaga atau Terminal Multipurpose Batang (TMB) akan dibangun Pelindo dan di bawah pengelolaan langsung Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Baca juga: Infrastruktur Kawasan Industri Terpadu Batang Rampung Pertengahan 2023, 14 Investor Antre!

Pelabuhan ini akan dilengkapi Jetty untuk bongkar muat peti kemas dan direncanakan lebih besar dari yang ada di Kawasan Industri Kendal (KIK).

Nilai investasi pembangunan pelabuhan ini mencapai Rp9,4 triliun.

Sedangkan, untuk pembangunan stasiun, belum diketahui nilai investasi yang akan digelontorkan.

Prinsip terintegrasi digunakan untuk membangun pelabuhan dan stasiun ini.

Pelabuhan saat ini juga akan fokus melayani produk yang dibuat perusahaan di KITB terlebih dahulu.

Aktivitas bongkar muat dirancang untuk berbagai jenis komoditi, mulai zona kering, zona cair, mineral cargo, juga peti kemas.

Pembangunan dua penunjang transportasi ini, tahap awal difokuskan untuk angkutan barang.

Sehingga, mempermudah perjalanan ekspor maupun distribusi dalam negeri.

"Kereta komuter masuk di tahap selanjutnya. Saat ini, fasilitas untuk pengembangan stasiun dan dry port untuk gerbong petikemas dan PT Pelindo untuk pengembangan pelabuhan," kata Wahyu, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Sosok Rasiman, Bangun Jalan di Batang dengan Uang Pribadi Rp 1 Miliar

Sementara, Staff Ahli Utama Direktorat Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI Franseptariko Arviantoro menjelaskan, rencana kereta komuter di KITB perlu pengkajian terkait dengan demografi pekerja dan wilayah sebaran tenaga kerja di KITB.

Perkembangan demand layanan angkutan kereta komuter berdasar estimasi jumlah total tenaga kerja dalam 1 sampai 3 tahun awal.

"Kami melihat bahwa KITB akan berkembang menjadi sebuah pusat komoditi yang besar, pusat bisnis, dan tentunya pergerakan orang dan barang yang akan signifikan meningkat dari waktu ke waktu," ujarnya.

Pihaknya telah menghitung kereta menjadi moda tercepat untuk ke KITB.

Dari perhitungan, kereta dari Semarang ke KITB ditempuh 40 menit, sementara lewat tol 60 menit, akses non-tol 87 menit.

"Ketika diberikan subsidi untuk layanan kereta komuter, pengaruhnya akan signifikan, seperti KA ekonomi Jakarta-Surabaya dari Rp150 ribu bisa menjadi Rp40 ribu sampai Rp50 ribu," ujarnya. (*)

Baca juga: Peringatan bagi Jemaah Haji: Merokok di Kawasan Pemondokan dan Seputaran Masjid Nabawi Kena Denda

Baca juga: Pria Bertato Naga di Solo Tewas Dipukul Pakai Besi sebelum Dimutilasi, Dipicu Tak Dipinjami Motor

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved