Berita Banyumas
Pengakuan Nashrullah Ong, Gowes Bersama Istri dari Banyumas ke Mekah : Insya Allah Haji 2024
Nashrullah Ong (57) bersama sang istri tercinta Erma Hanura (57) tempuh perjalanan haji dengan bersepeda.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS-Demi menunaikan rukun Islam yang kelima
Nashrullah Ong (57) bersama sang istri tercinta Erma Hanura (57) tempuh perjalanan haji dengan bersepeda.
Dia berangkat dari Purwokerto dimulai sejak Minggu (7/5/2023).
Satu hal yang dia tanamkan dalam dirinya adalah tawakal itu mudah diucapkan, tapi sulit dilakukan.
Oleh karena itu menurutnya tawakal harus terus dipupuk dan dilatih.
"Ikhtiar sudah dilakukan, doa terus dipanjatkan.
Tinggal tawakal saja yang terus dikuatkan.
Jadi pegangannya di perjalanan yang saya targetkan memakan waktu 12 bulan," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Keinginan naik haji menggunakan sepeda bermula ketika Nashrullah punya teman asal Magelang, yang telah berhasil ke tanah suci dengan sepeda.
Kisah itu menginspirasi dan memotivasinya melakukan hal yang sama.
Temannya itu berangkat haji tahun lalu menggunakan sepeda federal usia 30 kurang.
"Dia gowes 100 kilometer sehari.
Semula saya akan 'motoran' ke tanah suci. Tapi setelah ia pertimbangkan, menggunakan sepeda motor cukup ribet.
Ternyata rumit, akhirnya saya pilih sepeda.
Iya haji Inshaallah haji 2024," ungkapnya.
Karena fisiknya yang tidak lagi muda tentu tidak bisa seperti kawannya yang mengayuh 100 kilometer sehari.
Sebelum berangkat ia terus latihan dengan disiplin.
Bukan hanya bersepeda tapi juga berlari.
Ia bahkan berlatih bersepeda sampai ke Jogja dalam waktu tiga hari yaitu 180 kilometer.
Rencana gowes ke tanah suci sempat membuat keluarganya khawatir.
Tapi ia akhirnya bisa menyakinkan keluarga.
"Sepedanya sudah dimodifikasi.
Gear juga sudah ganti yang enteng.
Sepeda beli ke teman bekas seharga Rp5 juta, upgrade sampai Rp4 juta," ungkapnya.
Soal perbekalan ia tidak terlalu pikirkan.
Ia tidak akan risau sebab ia yakin akan bertemu banyak orang baik di perjalanan.
Sepanjang perjalanan ia sebut memang banyak bertemu orang-orang baik.
Dari yang menawarkan tempat bermalam, makanan sampai yang memberikan semangat.
Utamanya mendoakan agar ia dan istri tetap sehat, dan sampai tujuan.
"Di Cirebon, disapa, dikasih minum dan diberi roti, serta banyak yang menyemangati.
Di Jakarta, Malaysia, Saudi, teman sudah ada yang pada nunggu.
Pada nawarin tempat tinggal," katanya.
Apa yang ia lakukan saat ini, rupanya terus dipantau lewat grup WA keluarga dan juga berbagai komunitas sepeda.
"Sekalian silahturahmi saya di grup sepeda dipantau.
Kami punya grup keluarga," ungkapnya.
Ia biasanya beristirahat di masjid yang tidak berada di pinggir jalan.
Tapi sedikit masuk ke pemukiman, tujuannya agar lebih aman.
"Saya mesin tua, haus berhenti.
Ini nasihat yang suka touring kalau lapar makan.
Setiap 20 kilometer berhenti minum sekali, intinya kalau lapar ya berhenti," jelasnya.
Adapun bekal yang ia bawa meliputi tabungan, pakaian tiga pasang.
Untuk pakaian ia cuci setiap tiga hari sekali.
Bekal lainnya adalah beberapa suku cadang sepeda seperti ban dalam, kampas rem, alat bongkar ban, dan oli rantai.
Selain itu, ia juga membuka jasa terapi bekam dengan tarifnya Rp150 ribu.
Ia juga sembari berniaga obat herbal.
"Kemarin sudah ada yang bekam di ketanggungan Brebes," imbuhnya.
Sampai dengan saat ini Nashrullah Ong sudah sampai Bekasi pada Minggu (14/5/2023). (jti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.