Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Banyak Mayat Korban Dukun Pengganda Uang Belum Teridentifikasi, Polisi Buka Posko Pengaduan
Polisi membuka posko pengaduan orang hilang. Warga yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa lapor.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA-Polisi membuka posko pengaduan orang hilang untuk melacak identitas korban dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Ini lantaran sebagian besar korban yang ditemukan terkubur di ladang belum teridentifikasi identitasnya.
"Silakan melapor jika ada keluarga yang hilang," kata Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi, di Mapolda Jateng, pada Rabu (5/4/2023
Dia menjelaskan, posko pengaduan masyarakat digunakan untuk data antem mortem bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarga.
"Di Banjarnegara juga ada posko karena tim DVI di sana," kata dia.
Warga dimanapun berada juga bisa melapor ke kantor polisi terdekat jika salah satu dari anggota keluarganya hilang.
"Bisa ke polisi terdekat untuk melapor," papar dia.
Hasil identifikasi penyidik, puluhan korban dukun pengganda uang tersebut diketahui mati lemas. Para korban diduga diberi minuman campuran zat racun.
Polisi sejauh ini telah menemukan 12 jasad dari berbagai liang berbeda dari area kebun milik tersangka.
Dua jasad telah teridentifikasi, sisanya masih polisi dalami.
"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kantornya,Kota Semarang, Rabu (5/4/2023)
Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1.
Dua jasad telah teridentifikasi, sisanya masih polisi dalami.
"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kantornya,Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).
Para korban lainnya dipendam oleh tersangka dibagi ke dalam beberapa liang.
Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1.
Satu warga asal Gunung Kidul laki-laki dikubur di liang nomor 2.
Dua warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3.
Dua warga Jakarta laki-laki dan perempuan dikubur liang nomor 4.
Dua warga Palembang atas nama saudara Mulyadi dikubur liang sama bersama kekasihnya di liang nomor 5.
Dua warga Jogja dikubur di liang sama di liang nomor 6.
Tiap dua jenazah Dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Kapolda.
12 belas jasad tersebut telah diperiksa oleh tim forensik Polda Jateng.
Selain dua mayat yang sudah terindentifikasi atas nama Paryanto dan Mulyadi, sembilan mayat belum terindentifikasi.
Polisi sejauh ini hanya mendeteksi sembilan mayat sisanya yakni enam laki-laki umur 40-50 tahun dan tiga perempuan umur 25-35 tahun.
Ia meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga supaya menghubungi polisi terutama dari daerah yang disebut tersangka.
"Tidak harus di Banjarnegara, bisa di polres wilayah kami, nanti untuk dilakukan pengambilan data antemortem," paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.