Berita Banyumas

Masjid Baitussalam Saka Tunggal Banyumas, Sudah Ada Sejak 1288, Dibangun Jauh Sebelum Era Wali Songo

Dinamakan Masjid Saka Tunggal, karena hanya mempunyai saka tunggal (satu tiang penyangga). Tiang penyangga utama berada di tengah bangunan utama.

Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com
Seorang pengunjung tengah mengagumi struktur bangunan Masjid Saka Tunggal, Wangon, Banyumas. Dinamakan Masjid Saka Tunggal, karena hanya mempunyai saka tunggal (satu tiang penyangga). Tiang penyangga utama berada di tengah bangunan utama masjid. Saka tunggal itu perlambang bahwa orang hidup ini seperti alif, harus lurus. 

Barang lainnya yang sampai sekarang masih tetap rapi dan dipelihara di antaranya adalah bedug, kentongan, mimbar masjid, tongkat khatib dan tempat wudlu.

Sebagaimana tertulis dalam papan peringatan di sekitar masjid, tertulis bahwa, Masjid Saka Tunggal Baitussalam, Desa Cikakak, Kabupaten Banyumas merupakan Benda Cagar Budaya.

Di sisi lain keberadaan Masjid Saka Tunggal identik dengan munculnya para kera liar.

Dikatakan dibangunnya masjid berbarengan pula dengan keberadaan kera-kera itu.

"Warga disini sudah terbiasa dengan kera-kera meskipun kadang terganggu tapi dibiarkan begitu saja.

Keberadaan kera ini juga sebagai pembelajaran agar peka terhadap lingkungan dan alam," terangnya.

Sulam menuturkan jumlah kera yang berada di area Masjid ada sekira 100 ekor.

Tetapi karena banyak komunitas baru kera yang baru jumlahnya bisa mungkin 500 di luar Saka Tunggal, dan masih di Desa Cikakak.

Keberadaan Masjid Saka Tunggal kerap didatangi oleh tokoh-tokoh daerah, hingga nasional.

Biasanya mereka melakukan kunjungan kegiatan dan masuk masjid Saka Tunggal. (*)

Baca juga: Banyumas Kini Punya Sentra Seni Budaya Pojok Mastama, Ada Galeri Seni hingga Permainan Tradisional

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved