Berita Jepara
Ratusan Wisatawan Pulau Karimunjawa Jepara Terjebak Tak Bisa Pulang Akibat Gelombang Tinggi
Ratusan wisatawan di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terjebak, masih tertahan tidak bisa pulang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ratusan wisatawan di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terjebak, masih tertahan tidak bisa pulang.
Mereka tertahan lantaran tidak adanya pelayaran ke pulau wisata tersebut lantaran gelombang tinggi.
Karena kejadian ini, kepolisian dari Direktorat Polairud Polda Jateng masih berupaya berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti BMKG, Syahbandar dan ASDP untuk penanganannya.
Hanya saja saat ini penyeberangan tidak dapat dilakukan menunggu cuaca baik.
Baca juga: Berikut Jadwal dan Aturan Naik Kapal Express Bahari Rute Jepara-Karimunjawa: 5 Kali Perjalanan
"Kalau evakuasi belum ada karena kondisi cuaca.
Untuk wisatawan di sana kondisi aman dan hanya menunggu kapal penyeberangan apabila cuaca baik," kata Direktur Polairud Polda Jateng, Kombes Hariadi saat dihubungi TribunBanyumas.com, Sabtu (24/12/2022).
Berdasarkan analisa data Prakiraan Cuaca dari BMKG Maritim bahwa pada akhir bulan Desember 2022 sampai dengan Bulan Februari 2022 di wilayah perairan selatan maupun perairan utara Jawa tengah terdapat cuaca buruk.
Ia pun mengimbau semua pihak untuk selalu memantau dan memperhatikan kondisi cuaca yang ada di wilayahnya dengan berpedoman dari prakiraan cuaca dari BMKG Maritim.
Pihaknya sudah menempatkan sejumlah posko di pelabuhan Tanjung Mas, Jepara dan Kendal.
Baca juga: Berikut Jadwal Keberangkatan KMP Siginjai Rute Jepara-Karimunjawa Pekan Ini Desember 2022
Daerah lainnya di-backup oleh masing-masing Polres dan Polresta.
"Kami sudah membuat imbauan dan menempatkan anggota di tempat wisata air," jelasnya.
Ia mengatakan, para pengelola wisata untuk selalu memantau dan memperhatikan kondisi cuaca yang ada di wilayahnya bilamana terdapat cuaca buruk, agar para pengunjung tidak bermain, mandi, naik perahu di laut atau air.
Tidak menaikkan penumpang perahu wisata melebihi dari kapasitas.
Baca juga: Genjot Wisata, Bandara Dewadaru Karimunjawa Jepara Diperluas, Pemerintah Siapkan Pembebasan Lahan
Menyiapkan operator atau pengemudi kapal yang sudah profesional dan tidak di bawah umur.
Menghimbau kepada para pengunjung wisata agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan.
Menyediakan tempat Posko SAR / keamanan, kesehatan, pusat informasi pengunjung.
Kemudian jalur evakuasi apabila ada kegawatdaruratan terhadap pengunjung dapat segera memberikan pertolongan.
Tim dan relawan SAR Arnavat mengatur pengunjung yang masuk ke tempat wisata bahari atau air di tempatnya jangan sampai over kapasitas, yang mengakibatkan pengunjung berdesak-desakan.
Baca juga: Hore! Kini Warga Karimunjawa Tak Perlu Rogoh Kocek Jutaan Rupiah untuk USG Kehamilan
"Menyiapkan sarana perahu wisata dan sarana lainnya yang laik operasi.Menyiapkan life jacket bagi penumpang sesuai kapasitas perahu yang di ijinkan," terangnya.
Di samping itu, para nelayan diminta bilamana terdapat cuaca buruk, agar para nelayan tidak memaksakan diri berangkat mencari ikan.
Sebelum berangkat melaut mencari ikan agar mengurus surat Persetujuan Berlayar atau melaporkan ke Syahbandar setempat agar dapat dipantau dan mendapatkan informasi terkait keadaan cuaca terkini.
Menyediakan alat pertolongan diri diatas kapalnya seperti ban pelampung, life jacket,dan rakit penolong.
Membawa obat-obatan dan peralatan kesehatan selama berlayar dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuh.
"Berkoordinasi dengan Tim dan relawan SAR Arnavat Sat Polairud Polres setempat apabila terjadi Laka air yang ada di wilayahnya," tandasnya. (*)
Baca juga: Karimunjawa Jepara Kini Punya TPA, Kebersihan Pulau Wisata Ini Diharapkan Terus Terjaga