Berita Nasional

Calon Tunggal! Nama KSAL Yudo Margono Diajukan Presiden ke DPR RI sebagai Calon Panglima TNI

Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengajukan nama KSAL Laksmana TNI Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Editor: rika irawati
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menghadiri upacara Prasetya Perwira Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa) LII dan Pendidikan Pembentukan Perwira Singkat (Diktupakat) II TNI AL 2022 di Lapangan Laut Maluku, Kodiklatal, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/10/2022). Yudo diajukan Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Panglima TNI ke DPR RI, Senin (28/11/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksmana TNI Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Yudo menjadi calon tunggal yang diajukan Jokowi lewat surat yang dikirim ke pimpinan DPR RI, Senin (28/11/2022).

"Nama yang diusulkan oleh Presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa SE MA Msc adalah Laksamana TNI Yudo Margono SE MM, Kepala Staf Angkatan Laut atau KSAL yang menjabat saat ini," ungkap Ketua DPR RI Puan Maharani, di Gedung Parlemen, Senayan, Senin.

Puan mengatakan, surat presiden (surpres) terkait pengusulan nama calon panglima TNI baru diterima DPR RI, Senin.

Jadi Calon Panglima TNI, Ini Profil Yudo Margono: Anak Petani, Dijuluki Bapak Infrastruktur TNI AL

Resmikan Belasan Sarana Prasarana TNI AL, KSAL Yudo Margono: Tingkatkan Profesionalisme Prajurit

Setelah menerima surpres ini, DPR akan segera menindaklanjuti dengan sidang paripurna dan menggelar fit and propertest yang akan dilakukan Komisi I.

Dia memastikan, DPR memiliki waktu yang cukup untuk membahas apakah Yudo layak dan disetujui menjadi panglima TNI, sebelum wakil rakyat memasuki masa reses, pertengahan Desember nanti.

"Bisa segera mengikuti proses dan mekanisme di DPR untuk nanti melaksanakan mekanisme fit and proper (test) di DPR," imbuhnya.

Profil Yudo Margono

Dikutip dari Tribun Jakarta, Yudo Margono adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1988.

Ia merupakan pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965.

Pada saat remaja, Yudo mengaku berjuang berat untuk menjalani hidup.

Ketika itu, dirinya meyakini, pendaftaran masuk TNI sama sekali tidak dipungut biaya.

Namun, ia tidak memungkiri, nantinya, calon pendaftar harus mengeluarkan biaya untuk kepentingan pribadi, semisal biaya transportasi hingga penginapan selama pendaftaran.

Sekira tahun 1980-an, Yudo bersikeras menjadi tentara untuk membela negara.

Ketika itu, kata Yudo, pendaftaran masuk TNI digelar di Surabaya dan membuat ia harus menempuh perjalanan jauh untuk meraih cita-citanya itu.

Hal ini membuat dirinya, yang merupakan anak petani, harus mengeluarkan ongkos pulang-pergi serta untuk makan sehari-hari.

Yudo juga terpaksa tidur di masjid selama proses pendaftaran, untuk menghemat ongkos penginapan, lantaran dia juga tidak memiliki kerabat di Surabaya.

"Kayak saya, rumah Madiun, daftarnya pas itu di Surabaya. Akhirnya, saya ngeluarin duit buat naik bus pulang pergi untuk makan," kata Yudo.

"Terus, saya, waktu itu tidur di masjid karena kan memang nggak ada saudara. Mungkin ya seperti itu," imbuhnya.

Akhirnya, perjuangannya membuahkan hasil. Dia diterima masuk AAL dan lulus di tahun 1988.

Bahkan, Yudo menjadi satu di antara prajurit terbaik TNI AL.

"Kayak saya, katanya saya anaknya petani mleni, nggak bisa masuk Angkatan Laut. Kalau saya bayar, mungkin bapak ibu saya sudah jual sawah, habis itu," celetuknya.

Bapak Infrastruktur TNI AL

Pada saat menjadi KSAL, Yudo memikirkan agar kesatuannya mencetak prajurit yang tangguh dan profesional.

Hal itu membuatnya memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia atau SDM.

Menurutnya, peran SDM memiliki posisi sentral dalam mengikuti arus perkembangan teknologi terkait alutista di masa mendatang.

Agar mencetak prajurit yang tangguh dan profesional, Yudo pun berfokus membangun sarana dan prasarana agar dapat mendukung ketrampilan Marinir.

Jokowi Akan Tunjuk Langsung KSAL Yudo Margono Gantikan Jenderal Andika Perkasa, Calon Panglima TNI

Belum Kirim Surpres Pergantian Panglima TNI, DPR Nilai Pemerintah Punya Perhitungan Sendiri

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan di antaranya pembangunan Satuan Pendidikan dan Latihan di luar Pulau Jawa, yaitu di Sorong, Makassar, dan Tanjung Uban.

Sementara, untuk pembangunan sarana pelatihan dan pendidikan adalah kolam renang, mengingat kegiatan TNI AL berdekatan dengan olahraga perairan.

Sejak menjabat sebagai KSAL pada Mei 2020, ia telah membangun 94 infrastruktur baru.

Deretan Jabatan Yudo Margono

Deretan jabatan strategis pernah diemban Yudo sejak lulus dari AAL, di antaranya Komandan KRI Ahmad Yani-351 (2006), Komandan Lanal Sorong (2008), Komandan Satuan Kapal Cepat Koarmatim (2010), Komandan Satuan Kapal Eskorta Koarmatim (2011), Komandan Kolat Koarmabar (2012), dan Paban II Sposal (2014).

Jabatan strategis lain juga diembannya ketika menjadi Kepala Staf Koarmabar pada tahun 2017 dan Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) di tahun 2018.

Sebelum menjabat sebagai KSAL, ia sempat menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada tahun 2019. (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Elga Hikari Putra)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Breaking News: KSAL Laksamana TNI Yudo Margono Diusulkan Jokowi Jadi Calon Panglima TNI.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved