Wisata Banjarnegara

Mengenal Candi Bima, Candi Terbesar di Dieng yang Terpengaruh Arsitektur Budaya India

Candi Bima merupakan candi terbesar yang berada di Kawasan Dataran Tinggi Dieng. Candi ini juga memiliki arsitektur budaya India.

Penulis: Andra Prabasari | Editor: Pujiono JS
GOOGLE REVIEW (dery busaeri)
Candi Bima merupakan candi terbesar yang berada di Kawasan Dataran Tinggi Dieng. Candi ini juga memiliki keunikan tersendiri, dimana bentuknya berbeda dengan candi-candi yang berada di Jawa Tengah pada umumnya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Kawasan Dieng identik dengan wisata alam seperti pegunungan, kawah, maupun telaga.

Namun ada destinasi wisata bersejarah seperti candi yang bisa dikunjungi.

Bangunan candi tersebut ialah Candi Bima, yang terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Candi Bima yang megah
Candi ini mempunyai ketinggian 8 meter. Selain itu Candi Bima memiliki bentuk Sikhara (mangkuk yang ditangkupkan) hal ini pengaruh dari budaya India

Candi Bima merupakan candi terbesar yang berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng.

Candi ini juga memiliki keunikan tersendiri. Bentuknya berbeda dengan candi-candi yang berada di Jawa Tengah pada umumnya.

Baca juga: Pemkab Batang Upayakan Kawasan Lindung di Lokasi Penemuan Candi Tertua di Jateng

Gaya Arsitektur India Utara dan India Selatan

Candi Bima memiliki gaya arsitektur budaya India, yang memiliki arca kudu di setiap sisi dindingnya, sehingga tampak megah.

Candi ini  mempunyai ketinggian 8 meter.

Candi Bima memiliki bentuk Sikhara (mangkuk yang ditangkupkan), sebagi bukti adanya pengaruh dari budaya India Utara.

Sedangkan pengaruh arsitektur India Selatan terdapat pada hiasan-hiasan menara dan relung-relung yang berbentuk tapal kuda.

Mempunyai Arca 24 Buah

Denah Candi Bima seolah-olah berbentuk segi delapan, dan bagian atap candi terdiri dari 5 tingkat yang masing-masing tingkat mengikuti lekuk bentuk bangunan candi, semakin ke atas, semakin mengecil.

Setiap tingkat juga dihiasi dengan pelipit Padma ganda dan relung kudu.

Kudu merupakan arca yang berbentuk kepala manusia dan terletak di bilik jendela.  

Candi Bima Banjarnegara
Atap candi terdiri dari 5 tingkat yang masing-masing tingkat mengikuti lekuk bentuk bangunan candi, semakin ke atas, semakin mengecil.

Sayangnya puncak atap sudah hancur, sehingga tidak diketahui bentuk aslinya.

Dilansir dari laman resmi milik Kepariwisataan Kabupaten Banjarnegara, dahulu Candi Bima memiliki 24 arca kudu yang mempunyai berat 15 kg dengan ketinggian 24 cm, lebar 20 cm, dan tebal 27 cm.

Akan tetapi saat ini arca kudu yang terdapat di Candi Bima tinggal 13 buah.

Candi ini mempunyai tembok yang berbentuk pagar yang mengelilingi bangunan candi.

Kawasan Candi Bima
Hingga saat ini arkeolog belum bisa menjelaskan kapan candi ini dibangun, namun diperkirakan candi ini dibangun sebelum kerajaan Mataram Hindu berdiri, karena tidak ditemukan relief dan arca candi Hindu di bangunan ini.

Pagar tersebut melingkar, yang biasanya digunakan untuk upacara adat Pradaksina. Hingga saat ini arkeolog belum bisa menjelaskan kapan candi ini dibangun, namun diperkirakan candi ini dibangun sebelum kerajaan Mataram Hindu berdiri, karena tidak ditemukan relief dan arca candi Hindu di bangunan ini.

Selain itu penemuan beberapa situs candi di Dataran Dieng mengarah kepada beberapa pendapat bahwa candi ini dibangun pada pemukiman kuno yang memiliki peradaban sendiri. (ADR)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Memulai Sebuah Purwokerto

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved