Bisnis

70 Persen Bahan Baku Industri Kosmetik Ketergantungan Impor, Perkosmi Ungkap Adanya Gangguan Pasokan

Ketergantungan industri kosmetik dalam negeri terhadap bahan baku impor tidak bisa dielakkan. Kondisi geopolitik ikut berpengaruh terhadap pasokan.

Idayatul Rohmah/TribunBanyumas.com
Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Jateng dan DIY di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (15/11/2022). Ketergantungan industri kosmetik dalam negeri terhadap bahan baku impor tidak bisa dielakkan. Kondisi geopolitik ikut berpengaruh terhadap pasokan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ketua Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Jateng dan DIY, Rosid Sujono mengatakan, ketergantungan industri kosmetik dalam negeri terhadap bahan baku impor tidak bisa dielakkan.

Jika dipersentasekan, rata-rata bahan baku impor tersebut bisa mencapai 70 persen.

Adapun 30 persen merupakan bahan baku dalam negeri.

Kondisi geopolitik yang sedang tidak tidak baik-baik saja memberikan pengaruh terhadap impor bahan baku kosmetik di Indonesia.

Baca juga: BPOM Nyatakan 16 Kosmetik Lokal Mengandung Bahan Berbahaya, Ada Produk Milik Madam Gie dan Miss Rose

Pasalnya, pengiriman bahan baku kosmetik mengalami perlambatan sejak beberapa waktu terakhir.

"Bahan baku ini menjadi salah satu isu secara berkesinambungan yang kami bahas.

Tentu saja krisis pangan, kondisi geopolitik, ini mempengaruhi pasokan bahan baku (kosmetik).

(Sebagian) komponen datang dari China.

Ditambah lagi ketika ada lockdown, pasokan terhambat, pengiriman mundur terus bisa sampai 2 bulan dan ada yang lebih lama lagi.

Kalau mereka rescheduling, bisa 3-4 bulan," kata Rosid Sujono kepada TribunBanyumas.com di sela Musyawarah Daerah (Musda) pengurus daerah yang digelar di Semarang, Rabu (15/11/2022).

Baca juga: Ibu Menyusui Dilarang Pakai Kosmetik Berbahan Retinol, Ini Penjelasannya!

Untuk itu, pihaknya berharap agar pemerintah dapat lebih agresif dalam mengatur kebijakan terkait substitusi impor.

Sebab, menurutnya, para pelaku industri tak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah.

"Teknologi kita belum mendukung.

Belum mampu meramu dengan kualitas yang bagus, sehingga masih banyak impor.

Kita masih cukup banyak tantangan dan melibatkan banyak sektor kedepan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved