Berita Banyumas

Unsoed Beri Pendampingan Psikologis Mahasiswi Fakultas Hukum Korban Bullying

Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) memberikan pendampingan psikologis kepada seorang mahasiswinya yang mengalami perundungan atau bullying.

ISTIMEWA/worldofbuzz.com
Ilustrasi bullying. Mahasiswi Fakultas Hukum Unsoed Purwokerto, Banyumas jadi korban perundungan atau bullying mengalami depresi hingga masuk rumah sakit. Unsoed memberikan pendampingan psikologis kepada seorang mahasiswinya yang mengalami perundungan atau bullying. Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dihukum Pegang Setrum Hingga Taruma Tak Mau Sekolah, Kronologi Dugaan Aksi Bully Siswa SMK di Bekasi, https://jakarta.tribunnews.com/2020/02/08/dihukum-pegang-setrum-hingga-taruma-tak-mau-sekolah-kronologi-dugaan-aksi-bully-siswa-smk-di-bekasi?page=all. Penulis: Yusuf Bachtiar Editor: Wahyu Aji 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) memberikan pendampingan psikologis kepada seorang mahasiswinya yang mengalami perundungan atau bullying.

Mahasiswi Fakultas Hukum Unsoed Purwokerto, Banyumas jadi korban perundungan atau bullying mengalami depresi hingga masuk rumah sakit.

Pihak universitas mengatakan kondisi korban semakin baik.

"Mahasiswa yang bersangkutan dalam kondisi stabil fisik namun psikisnya belum stabil. 

Kami koordinasi dengan teman-temannya dan berhasil menghubungi orang tuanya di Jakarta," kata Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unsoed, Dr Kartono dalam pesan singkat kepada TribunBanyumas.com.

Saat ini, mahasiswi berinisial W (18) masih menjalani perawatan di RST Wijayakusuma, Purwokerto.

Sebelumnya pihaknya juga telah berkoordinasi dengan psikolog yang bisa mendampingi dan akan memberikan konseling kepada mahasiswa bersangkutan dan orangtuanya. 

"Info yang kami dapat mahasiswa yang bersangkutan tidak stabil secara emosional karena persoalan relasi dalam keluarga," imbuhnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Hukum Unsoed, Prof Fauzan sempat menengok mahasiswi tersebut di Rumah Sakit Tentara (RST) Wijayakusuma Purwokerto.

Pihaknya sempat berbincang-bincang dengan korban, meskipun yang bersangkutan dalam kondisi setengah sadar.

Dalam percakapan tersebut, W mengaku sering menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh teman-temannya.

Kendati demikian, W tidak menjelaskan seperti apa bentuk perundungannya.

"Ngomongnya begitu.

Tapi kalau saya tarik ke belakang, dia kan sempat ngomong sama saya dalam suasana setengah sadar, kelihatannya juga ada persoalan dengan keluarga, kemungkinan seperti itu," terangnya.

Berdasarkan informasi yang diterima saat penerimaan mahasiswa baru, W yang merupakan mahasiswi angkatan 2022 diketahui hampir pingsan ketika mendengar suara keras.

"Jadi kalau mendengar suara keras kayak dibentak, dia itu langsung down," ungkapnya. 

Pihaknya telah menghubungi orang tua W untuk datang ke Purwokerto. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved