Berita Tegal
Ribuan Warga Tegal Menari Tari Geyol Tegal di Hari Sumpah Pemuda, Adaptasi dari Sosiologi Masyarakat
Ribuan warga Kota Tegal menarikan Tari Geyol Tegal secara masal saat peringatan Hari Sumpah Pemuda di Alun-alun Kota Tegal, Jumat (28/10/2022).
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Ribuan warga Kota Tegal menarikan Tari Geyol Tegal secara masal saat peringatan Hari Sumpah Pemuda di Alun-alun Kota Tegal, Jumat (28/10/2022).
Mereka menari bersama Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono sambil memakai pakaian adat Nusantara, dari Sabang sampai Merauke.
Total, peserta dalam kegiatan tersebut mencapai 6.000 orang.
Mereka terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa, aktivis organisasi, pejabat OPD, hingga Forkopimda Kota Tegal.
"Kami mengangkat kearifan lokal, Tari Geyol Tegal. Ini juga untuk menjaga dan melestarikan seni budaya Kota Tegal," katanya.
Baca juga: Dua Sapi Milik Warga Rembul Tegal Mati Tersambar Petir, Ketua RT: Padahal Sapi Sudah Berukuran Besar
Baca juga: Pedagang Pasar Pagi Kota Tegal Kelimpungan, Harga Telur Ayam Naik Rp7000 dalam Sepekan
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, Tari Geyol beserta lagunya baru diluncurkan bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Harapannya, Kota Tegal akan menjadi destinasi wisata baru.
"Kami ingin memperkenalkan ini kepada wisatawan, ada tari massal yang diikuti seluruh elemen masyarakat," ungkapnya.
Rika Valensia, peserta dari SMA Negeri 1 Tegal, ia sangat senang bisa ikut andil dalam kegiatan menari massal memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Apalagi, Tari Geyol Tegal merupakan budaya asli Kota Tegal.
Ia sendiri, bersama teman-temannya dari SMA Negeri 1 Tegal berjumlah 40 orang. Persiapannya sampai sebulan.
"Saya sangat senang karena bisa bersosialisasi dengan orang-orang baru. Ini juga kan kebudayaan Kota Tegal," katanya.
Baca juga: Alumni SMK Negeri di Tegal Diamankan Bersama 39 Pelajar, Provokasi Tawuran Menggunakan Senjata Tajam
Baca juga: Temuan Verifikasi Faktual Partai Politik Nonparlemen di Kota Tegal: Anggota Parpol Tak Punya KTA
Penanggung jawab sekaligus pengurus Dewan Kesenian Kota Tegal (DKT), Erwindho Hascaryo mengatakan, kegiatan tari massal ini merupakan ide gagasan dari Wali Kota Tegal.
Nama Tari Geyol diberikan langsung oleh Wali Kota Tegal.
Gerakan dan lagunya dibuat oleh DKT.
Ia mengatakan, tarian tersebut adalah adaptasi dari sosiologi masyarakat Kota Tegal.
Menunjukkan karakter masyarakat Tegal yang egaliter, apa adanya, dan unik.
"Semoga, ini menjadi sebuah tradisi yang membangkitkan semangat Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928."
"Bahwa kongres pemuda itu sebenarnya tonggak perlawanan melawan penjajahan yang menjadi ikrar satu bangsa, satu tanah air, satu bahasa, Indonesia," ungkapnya. (*)
Baca juga: WOW! Candi Tertua di Jateng Ditemukan di KIT Batang, Lebih Tua dari Borobudur dan Dieng
Baca juga: Pemain Seleksi PSIS Semarang Duje Javorcic Dapat Sanjungan, Main 70 Menit saat Lawan Persijap Jepara
Baca juga: Performa Pemain Muda PSIS Semarang di Laga Uji Coba Kontra Persijap, Ini Kata Ian Gillan
Baca juga: Menikmati Keunikan Sate Ayam Inggil di Rawapasung yang Gunakan Daging dengan Potongan Besar