Berita Semarang
Lenggak-lenggok Napi Perempuan dengan Balutan Batik di Bui Fashion Week Lapas Bulu Semarang
Narapidana atau napi perempuan adu gaya lenggak-lenggok di Bui Fashion Week Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Semarang.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: mamdukh adi priyanto
lihat foto
Kita berusaha menghapus stigma itu agar napi bisa kembali ke masyarakat tanpa tekanan," katanya.
Baca juga: Hiii Ratusan Pil Koplo Disembunyikan di Vagina, Hendak Diselundupkan di Lapas Kedungpane Semarang
Melalui ajang ini, ia juga ingin menginformasikan dan mempromosikan produk-produk karya narapidana ke masyarakat luas.
"Sudah ada produk dari napi berupa batik dan tas sulam pita yang terjual ke Kanada, Belanda, dan Qatar," sambungnya.
Selain membatik, napi di Lapas Perempuan Semarang bebas memilih keterampilan yang ingin ditekuni.
Kata Kristiana, ada 14 keterampilan lain yang bisa diikuti napi termasuk sulam pita, menjahit, tata boga, barista kopi, salon, dan lain-lain.
Program-program tersebut dihadirkan Lapas Perempuan Semarang untuk membekali warga binaan agar dapat digunakan sebagai modal keterampilan wirausaha secara mandiri kala telah keluar dari bui.
"Kami menumbuhkan percaya diri mereka intinya kalau keluar sudah tidak ada rasa ragu lagi bahwa kalian bisa bikin desain batik sendiri," ungkap Kristiana. (*)
Baca juga: Tak Habis Akal! Pil Koplo Dicampur Oseng Tempe untuk Mengelabui Petugas Lapas Semarang
