Asal-usul Orang Memberi Nama "Buntil" untuk Makanan Khas Banjarnegara yang Terbuat dari Daun Talas

TRIBUNBANYUMAS.COM- Banjarnegara yang tersohor sebagai pelopor minuman es dawet, teryata juga terkenal dengan kuliner makanan khasnya yang bernama buntil.

Kuliner yang mempunyai cita rasa menggoda lidah ini merupakan makanan yang terbuat dari daun talas atau daun singkong berisikan parutan kelapa lalu berbumbu dan kuah pedas yang terbuat dari santan.

Nama buntil diambil dari proses pembuatannya. Orang Banyumas menyebut buntil karena proses pembuatannya daun talas atau daun singkong diuntil-until (diikat memutar), jadilah kuliner ini bernama buntil.

Ada dua jenis buntil yang biasanya dijual, yaitu buntil kering atau buntuil lilin dan buntil kambang yang penyajiannya diberi kuah santan dengan rasa yang pedas dari cabai rawit utuh.

"Buntil nama yang unik memang, sama dengan rasanya yang khas menggoda lidah. Makanan ini banyak ditemukan didaerah aslinya yaitu banjarnegara. Enaknya dimakan dengan nasi hangat dan sambal," ungkap Muhamad, salah satu penggemar buntil. 

Dilansir dari blog Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, konon saking terkenalnya makanan buntil, di daerah Laut Tengah seperti Yunani dan Turki dikenal juga makanan semacam buntil.

Namun hal yang membedakan adalah jenis pembungkusannya

Di Banyumas isian dibungkus menggunakan daun singkong, di daerah Turki dan Yunani menggunakan daun anggur muda sebagai pembungkus, lalu diisi dengan nasi.

Untuk membuat buntil dibutuhkan beberapa bahan yang mudah ditemukan seperti bawang, cabai, lengkuas, asam, garam, bumbu pedas, daun singkong sebagai pembungkus, dan parutan kelapa sebagai isian buntil.  

Jika Anda di Banjarnegara, mudah sekali untuk menemukan kuliner ini, karena di pasar bahkan di alun alun banyak yang menjual buntil.

Dari sekian banyak penjual buntil di Banjarnegara terdapat warung yang terkenal akan rasa buntil yang sedap dan gurih.

Warung penjual buntil yang terkenal itu adalah Waroeng Buntil Mbah Abu di Jalan Jendral  Soedirman No.21 Banjarnegara, Jawa Tengah. 

ADR