Berita Banyumas
Harga Beras hingga Bawang Merah di Pasar Banyumas Mulai Naik, Imbas Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Harga kebutunan pokok di pasar tradisional merangkak naik dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Harga kebutunan pokok di pasar tradisional merangkak naik dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Di Pasar Banyumas, Senin (5/9/2022), harga sejumlah bahan pokok yang mulai naik di antaranya beras, minyak goreng curah, serta tepung terigu curah.
Kenaikan harga juga terjadi pada sejumlah bumbu dapur, di antaranya cabai dan bawang merah.
Sipar, pedagang bahan pokok di Pasar Banyumas mengatakan, harga cabai merah keriting saat ini mencapai Rp 75 ribu per kilogram dari sebelumnya, Rp 70 ribu per kilogram.
Sementara, harga cabai rawit Rp 45 ribu per kilogram dari Rp 35 ribu per kilogram.
Untuk bawang merah, terjadi kenaikan harga dari Rp 25 ribu menjadi Rp 28.000 per kilogram.
"Kalau (harga) bawang putih masih stabil di harga Rp 25 ribu. Naik turunnya (harga) sayuran juga tergantung ketersediaan stok, banyak atau tidak," kata Sipar di Pasar Banyumas, Senin.
Baca juga: Imbas Kenaikan Harga BBM, Aptrindo Jateng dan DIY Ancang-ancang Naikkan Biaya Sewa Angkutan 25 %
Baca juga: Driver Ojol Pati Berharap Kebagian Subsidi Upah dari Pemerintah, Imbas Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Sementara, untuk beras, Sipar mengatakan, harganya naik dari Rp 8 ribu menjadi Rp 9 ribu per kilogram.
Harga tepung terigu naik dari Rp 5.500 menjadi kisaran Rp 6 ribu per kilogram.
Dan, minyak goreng curah dari Rp 11 ribu menjadi 11.750 per kilogram.
Terkait kenaikan harga bahan pokok sebagai imbas dari kenaikan harga BBM, Sipar mengaku pasrah.
Senada disampaikan Mardiyah (52) pedagang lain di Pasar Banyumas.
Menurut Mardiyah, kenaikan harga BBM pasti diikuti kenaikan harga barang bahan pokok di pasar.
Mardiyah mengatakan, kenaikan harga BBM kali ini paling terasa tinggi.
"Kalau protes (kenaikan harga BBM), sepertinya sudah tidak bisa, orang sudah ketok palu, susah. Jujur, memberatkan kami karena di pasar pun sepi pembeli," ungkapnya.
Baca juga: Gempita Banyumas Dukung Pemerintah Naikkan Harga BBM, Ini Alasannya
Baca juga: Bocah 8 Tahun di Banyumas Jadi Korban Pencabulan Penjual Cilung, Berawal saat Main Petak Umpet
Saat ini, Mardiyah memilih belum menaikkan harga sejumlah komoditas, terutama untuk bahan stok lama.
"Belum semuanya naik karena kami punya dagangan stok lama. Mungkin, nanti, kalau sudah kulakan lagi, pasti naik karena transportasi sekarang juga ikut naik gara-gara BBM naik," tuturnya.
Diketahui, pemerintah menaikan harga BBM pada tiga jenis bahan bakar minyak bersubsidi, yakni Pertalite, Solar, dan Pertamax.
Harga Pertalite sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Sementara, harga Solar, naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Serta, harga Pertamax naik dari Rp 12.000 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. (*)
Baca juga: Mayoritas Korban Selamat Kecelakaan di Tol Batang Alami Patah Tulang, Masih Dirawat di RSI KEndal
Baca juga: Korban Selamat Kecelakaan Minibus di Tol Batang Tercatat Tujuh, Berikut Data Korban di RSI Kendal
Baca juga: Klasemen Sementara Liga 2 Grup Tengah: Persijap di Puncak, Bisa Disalip Bekasi City dan Persipa