Berita Banyumas
Jembatan Gantung Ambruk di Lumbir Banyumas, Tiga Orang Jatuh ke Sungai
Bencana alam yang terjadi di Lumbir Banyumas juga berdampak pada infrastruktur jembatan.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Bencana alam yang terjadi di Lumbir Banyumas juga berdampak pada infrastruktur jembatan.
Jembatan gantung yang melintas Sungai Ciaur di Lumbir Banyumas ambruk hingga menyebabkan tiga orang pejalan kaki jatuh ke sungai.
Jembatan gantung yang ambruk di Dusun Karangjati, Desa Kedunggede, Lumbir, Banyumas tersebut disebut mengalami kerusakan setelah banjir di Sungai Ciaur pada Minggu (26/6/2022).
Baca juga: Akibat Hujan Deras, Lumbir Banyumas Dikepung Bencana Alam
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas, Budi Nugroho menuturkan jembatan tersebut rusak setelah adanya banjir.
"Kami sudah meninjau ke lokasi dan melaksanakan koordinasi dengan unsur terkait," kata Budi.
Tiga orang yang jatuh ke sungai mengalami luka-luka.
Mereka yakni Romiyati (30) warga Desa Lumbir, Turmini (28) warga Desa Dermaji dan Ade Nuryati (18) warga Desa Kedunggede.
Mereka merupakan seniman kuda kepang dari grup Turonggo Jati Sembrani yang kebetulan tengah melintas di jembatan tersebut.
Baca juga: Seratusan Penggemar Ayam Pelung Ikuti Laber di Curug Song Banyumas, Lombakan Tiga Kategori
Ketiga orang yang jadi korban itu dibawa ke Puskesmas Lumbir.
Mereka dirawat selama dua jam dan diperbolehkan pulang.
Jembatan gantung tersebut menghubungkan Grumbul Karangjati dengan Grumbul Kedunggede.
Jembatan tersebut memiliki panjang 26 meter, lebar 1,2 meter, dan tinggi 4 meter.
Dikepung Bencana Alam
Hujan dengan intensitas tinggi hampir mengguyur seluruh wilayah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Minggu (26/6/2022) sore.
Akibatnya berbagai bencana alam terjadi di wilayah Kabupaten Banyumas.
Desa yang ikut terdampak adanya cuaca ekstrem ini yaitu Desa Lumbir, Kecamatan Lumbir, Banyumas.
Baca juga: Puluhan Motor Terjaring Razia Knalpot Brong di Banyumas. Polisi Tilang 38 Pengendara
Kepala Desa Lumbir, Suwarjo menuturkan bahwa hujan deras tersebut menyebabkan terjadinya banjir, tanah longsor, pondasi ambrol dan juga putusnya sebuah jembatan.
Suwarjo mengatakan, penyebab terjadinya berbagai bencana di wilayah Desa Lumbir tak lain karena hujan deras yang mengguyur wilayahnya sejak Minggu siang.
"Hujan deras mulai mengguyur Desa Lumbir sekitar jam 1 siang," kata Suwarjo kepada Tribunbanyumas.com, Senin (27/6/2022).
Baca juga: Berawal dari Temuan di Sungai, Pemuda di Binangun Banyumas Sukses Budi Dayakan Lobster Air Tawar
Berdasarkan data Pemerintah Desa Lumbir, hingga Senin (27/6/2022) siang terdapat 2 titik banjir, yaitu ada di grumbul Butulan dan grumbul Lumbir.
Banjir sempat merendam puluhan rumah dan membuat beberapa tanggul sawah jebol.
"Sekitar 17 hektar areal persawahan milik warga juga tergenang banjir," kata Suwarjo.
Selain itu, empat unit rumah warga juga ikut tergerus banjir akibatnya pondasi rumah mereka ambrol.
Kemudian untuk bencana tanah longsor total ada 5 titik, 4 titik diantaranya menimpa rumah warga dan 1 titik menutup sebagian jalan kabupaten.
"Yang longsor menutup jalan itu di grumbul Pangawaren," kata Suwarjo.
Baca juga: Banjir di Lumbir Banyumas Akibatkan Arus Lalu Lintas Bandung-Banyumas Tersendat
Imbas lainnya yaitu putusnya sebuah jembatan penghubung desa.
Jembatan yang menghubungkan wilayah RT 001 RW 002 Desa Lumbir dengan Desa Kedunggede diketahui putus karena banjir.
Sementara itu, pihak BPBD Banyumas sudah datang ke lokasi kejadian untuk melakukan monitoring.
Pihaknya juga memberikan bantuan berupa 500 buah karung serta bantuan logistik lainnya.
Bantuan dari BPBD Banyumas tiba ke Desa Lumbir pada Senin (27/6/2022) pagi.
"Kami mendapat bantuan 500 buah karung, nantinya untuk penanggulangan bencana khususnya untuk di sawah, karena banyak tanggul yang jebol, juga untuk di permukiman warga," jelasnya.
Baca juga: Banjir di Lumbir Banyumas Akibatkan Arus Lalu Lintas Bandung-Banyumas Tersendat
Seperti yang diketahui bahwa Banjir yang melanda Desa Lumbir sempat membuat arus lalu lintas di jalur selatan tersendat.
Bahkan ratusan kendaraan mengekor kurang lebih sepanjang 3 kilometer selama 3 jam hingga banjir mulai surut.
Kemudian tanah longsor yang menimpa sebagian bahu jalan kabupaten di grumbul Pangawaren juga menyebabkan arus lalu lintas sedikit tersendat.
Warga sekitar mengatasinya dengan melakukan upaya buka tutup jalan. (*)