Berita Sragen
3 Kasus Bunuh Diri dalam Sehari di Sragen Jadi Perhatiaan Mensos Risma
Lepas dari motivasi korban apa sehingga nekat mengakhiri hidupnya, kasus itu turut menjadi perhatian Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, SRAGEN - Tiga kasus bunuh diri dalam sehari di Kabupaten Sragen terjadi Jumat (6/5/2022) lalu.
Padahal, hari itu masih dalam suasana Idulfitri dimana umat Islam dalam suka cita merayakannya.
Baca juga: Bikin Petugas Kelabakan, Pemotor Terobos Gerbang Tol Kebakkramat Menuju Sragen. Begini Akhirnya
S (34), warga Desa Pengkok Kecamatan Kedawung ditemukan sudah dalam keadaan menggantung di pintu dapur rumah.
Di hari yang sama, di Desa Gondang Kecamatan Gondang, Sragen, warga juga digegerkan dengan kejadian diduga gantung diri.
Ironisnya, peristiwa nahas itu dialami satu keluarga, ayah dan anaknya yang masih belia, AR (40) dan SLA (5).
Keduanya ditemukan tewas tergantung di atap rumah.
Baca juga: Batal Undang Tri Suaka pada Peringatan Hari Jadi, Pemkab Sragen Pertimbangkan Andika Kangen Band
Peristiwa tragis itu ternyata menjadi sorotan nasional.
Lepas dari motivasi korban apa sehingga nekat mengakhiri hidupnya, kasus itu turut menjadi perhatian Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Usai kejadian itu, Risma bahkan menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah duka di Sragen, Minggu (15/5/2022).
Kepada keluarga yang ditinggalkan, Mensos memotivasi mereka agar tabah dan tidak berhenti berikhtiar.
"Semua orang menghadapi cobaan dan kesulitan.
Tapi kita tidak boleh berhenti berusaha," katanya, Minggu (15/5/2022).
Baca juga: Lezatnya Nasi Tumpang, Makanan Khas Sragen Berbahan Tempe Semangit yang Dibungkus Daun Jati
Kepada keluarga almarhum AR, Mensos menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pokok, uang duka Rp 2.000.000, tabungan pendidikan Rp5.000.000, modal usaha peternakan lele Rp 3.000.000 dan peralatan sekolah semisal tas, sepatu, alat tulis, buku, laptop.
Sementara kepada keluarga almarhum S, Mensos menyerahkan uang duka Rp2.000.000, tabungan pendidikan 2 anak masing-masing Rp5.000.000, dan biaya kebutuhan 2 anak sehari-hari masing-masing Rp 5.000.000.
Sehingga total bantuan yang diberikan Rp 22 juta.
Baca juga: Kisah Seorang Polisi di Sragen Dirikan Rumah Yatim dan Duafa, Motivasinya Bikin Terenyuh
Bantuan disalurkan oleh Sentra Antasena Magelang.
Keluarga yang ditinggalkan tentunya amat terpukul.
Karena itu, kepada keluarga yang ditinggalkan, Kemensos juga mengirim petugas untuk memberikan sugesti positif melalui hypnotherapy.
Sehingga mereka dapat menerima kepergian ayah/suami dan terus berjuang melanjutkan hidup.(*)