Berita Kudus

Jangan Lupa Mampir Mubarokfood saat Mudik Lewat Kudus, Bisa Belanja Jenang sambil Wisata Museum

Jenang telah menjadi oleh-oleh khas yang wajib dibeli saat para pemudik melintasi Jalur Pantai Utara (Pantura) Kudus.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/RIFQI GOZALI
Pengunjung berbelanja jenang di pusat oleh-oleh jenang Mubarok Kudus di Jalan Sunan Muria Nomor 33 Kota Kudus, Selasa (19/4/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Jenang telah menjadi oleh-oleh khas yang wajib dibeli saat para pemudik melintasi Jalur Pantai Utara (Pantura) Kudus.

Banyak gerai atau toko oleh-oleh yang menawarkan jenang di sepanjang jalan utama Kudus, di antaranya Toko Mubarok yang ada di Jalan Sunan Muria Nomor 33 Kota Kudus.

Tempat oleh-oleh berlantai dua itu menjajakan aneka jenang produk Mubarokfood di lantai dasar.

Mulai dari jenang orisinal sampai varian yang dikombinasikan dengan makanan lain, semisal jenang dengan bakpia, atau kawin silang jenang dengan kukis.

Menarik bukan?

Bermacam produk jenang buatan Mubarokfood itu tertata rapi pada etalase.

Yang pasti, tempatnya bersih. Pengunjung bakal merasa nyaman saat berada di sana.

Baca juga: Suami Pembakar Istri dan Anak di Kudus Akhirnya Meninggal, Polisi Tutup Penyelidikan Kasus

Baca juga: Masih Terdampak Pandemi Covid, 15 Perusahaan di Kudus Diprediksi Cicil Pembayaran THR Lebaran

Baca juga: BPOM Temukan Ikan Berformalin di Pasar Bitingan Kudus

Baca juga: Minyak Goreng Curah di Kudus Masih Langka, Warga Langsung Serbu Toko saat Truk Tangki Datang

Jenang sendiri merupakan kudapan berbahan dasar tepung ketan, gula, dan santan kelapa.

Gabungan antara rasa manis dan gurih membuat makanan ini memiliki tekstur empuk nan kenyal saat masuk ke mulut.

Menyambut libur Lebaran tahun ini, Mubarokfood telah menambah stok produk.

Apalagi, setelah pemerintah membuka lagi keran mudik Lebaran setelah dua tahun dilarang.

"Kami memberikan kenyamanan dalam bertransaksi karena kami memprediksi, tingkat kunjungan lebih banyak dari tahun sebelumnya. Ini jadi tantangan bagi kami dalam mempersiapkan dan memberikan kenyamanan kepada para pengunjung, baik saat arus mudik maupun arus balik," kata Marketing Manager Mubarokfood, Muhammad Kirom.

Di pusat oleh-oleh Mubarok, tidak sekadar jenang yang bisa dijumpai. Ada ruang bagi produk UKM lain, semisal produk kue maupun keripik, yang juga tertata di etalase terpisah.

Selain wisata belanja jenang, Mubarokfood juga menyajikan destinasi edukasi yang terletak di lantai dua, berupa Museum Jenang.

Pengunjung melihat Alquran raksasa di galeri Alquran Museum Jenang di Jalan Sunan Muria Nomor 33, Kota Kudus, Selasa (19/4/2022).
Pengunjung melihat Alquran raksasa di galeri Alquran Museum Jenang di Jalan Sunan Muria Nomor 33, Kota Kudus, Selasa (19/4/2022). (TRIBUNBANYUMAS/RIFQI GOZALI)

Setiap pengunjung yang masuk harus membayar tiket senilai Rp 10 ribu per orang.

Di museum tersebut, disajikan sejumlah diorama sejarah jenang, berikut proses pembuatannya, dari masa ke masa.

Di museum yang ditata sedemikian rapi dan menarik, pengunjung bisa menambah wawasan keagamaan melalui bermacam koleksi Alquran.

Di satu sudutnya, terdapat galeri Alquran.

Baca juga: Cegah Kemacetan saat Arus Mudik, Proyek Tol Semarang-Demak Dihentikan 26 April hingga 9 Mei

Baca juga: Berikut 12 Titik Posko Lebaran di Banyumas, Dilengkapi Pula Gerai Vaksinasi Covid

Baca juga: Vaksinasi Dosis 1 di Kutasari Tembus 100,5 Persen, Bupati Tiwi: Ini Rangking Pertama se-Purbalingga

Baca juga: Bos PSIS Semarang: Vincenzo Alberto Annese Bisa Jadi Pilihan. Sinyal Kuat Pelatih Baru Mahesa Jenar?

Di sana, terdapat Alquran raksasa raksasa berukuran 2X3 meter terbuat dari kanvas.

Alquran itu merupakan buah karya dari Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Alquran (PSKQ) Undaan Lor Kudus.

"Untuk membuat khat Alquran ini butuh waktu 6 bulan," kata Kirom.

Selain Alquran raksasa, ada Alquran kuno yang ditulis di atas lontar. Usianya, ditaksir sudah mencapai tiga ratusan tahun.

Kemudian, ada berbagai macam Alquran mungil Istanbul Turki yang ukurannya hanya kisaran 2,5 X 3 X 2 sentimeter.

Untuk membacanya, harus menggunakan kaca pembesar.

"Semua koleksi Alquran itu dikumpulkan dari berbagai daerah di Indonesia," kata Kirom. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved