Berita Banjarnegara
Jabatan Plh Bupati Banjarnegara Berakhir Mei 2022, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Syamsudin?
Banjarnegara termasuk satu di antara kabupaten yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir 22 mei 2022 mendatang.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Banjarnegara termasuk satu di antara kabupaten yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir 22 mei 2022 mendatang.
Sebelum berakhir masa jabatan, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sudah lebih dulu dinonaktifkan jabatannya sebagai bupati.
Ini menyusul kasus dugaan korupsi yang membuatnya ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Untuk mengisi kekosongan jabatan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menunjuk Wakil Bupati Syamsudin menjadi Plh Bupati Banjarnegara, September 2021 lalu.
Baca juga: Mayoritas Gas Beracun di Dieng Banjarnegara Jenis H2S, Apa Dampaknya Jika Terhirup?
Sejak saat itu, mantan Ketua PGRI Kabupaten Banjarnegara itu melaksanakan tugas pimpinan tertinggi di daerah.
Masa jabatan Syamsudin sebagai Plh Bupati pun kini segera berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepala daerah Banjarnegara, 22 Mei mendatang.
Saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati, Syamsudin mengakui perannya kecil dalam mengatur roda pemerintahan Kabupaten Banjarnegara.
"Karena hampir semua di-handle beliau (Budhi Sarwono)," katanya, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Satu Jembatan dan 4 Rumah Rusak akibat Banjir Longsor di Banjarnegara, BPBD Salurkan Bantuan
Baru setelah ditunjuk sebagai Plh Bupati, Syamsudin mulai 'tancap gas'.
Ia langsung menggelar konsolidasi dengan jajaran di bawahnya.
Ia memastikan kegiatan infrastruktur yang menjadi prioritas kepemimpinannya saat masih bersama Budhi Sarwono tetap berjalan.
Tetapi ia menghindari persoalan yang sedang diusut dan menjadi kewenangan aparat penegak hukum.
Dalam masa jabatan yang singkat, hanya beberapa bulan, tentu tak banyak yang bisa ia perbuat.
"Karena apa yang dilakukan bukan dari awal.
Kami mulai September 2021, jadi tanggung dengan apa yang bisa dilakukan," katanya.
Baca juga: Ini Kata Ahli Geologi Unsoed Purwokerto Soal Panas Bumi dan Potensi Gas Beracun Dieng Banjarnegara
Terlebih di masa jabatannya sebagai pelaksana harian bupati, situasi pandemi Covid 19 masih melanda.
Pandemi membawa konsekuensi bagi roda pemerintahan daerah, termasuk refocussing anggaran untuk penanganan Covid-19 yang cukup mengganggu kinerja pemerintahan.
Di masa pandemi, kegiatan pemerintahannya masih fokus untuk penanganan Covid-19 hingga PPKM Banjarnegara berhasil turun level 2.
Selain itu, ia berusaha membangkitkan kepercayaan diri para ASN dalam memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat.
Baca juga: Kementerian ESDM Terjunkan Tim, Investigasi Kasus Keracunan Sumur Geo Dipa PLTP Dieng Banjarnegara
Pihaknya juga berusaha mengontrol Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banjarnegara agar lebih baik meski terimbas Pandemi Covid-19.
Untuk menaikkan IPM rata-rata lama sekolah misalnya, pihaknya berusaha mengefektifkan program penyetaraan pendidikan.
Dari sisi kesehatan, pihaknya juga mendorong perilaku sehat dan makan makanan bergizi.
Baca juga: Korban Tewas Keracunan Sumur Bor Geo Dipa PLTP Dieng Banjarnegara akan Diautopsi
Serta program penanganan stunting yang diperhatikan pihaknya.
Penurunan angka stunting juga bisa meningkatkan indeks pembangunan manusia.
Selain itu, Syamsudin memanfaatkan hari-hari dinasnya dengan rajin turun ke lapangan, semisal mengikuti apel di setiap kecamatan, serta kegiatan seremonial lain seperti penyerahan satya lencana untuk ASN berprestasi.
"Simpul perekonomian coba kami bangktikan, dengan kunjungan UMKM," katanya.(*)