Berita jateng

Ikut Lapak Ganjar, Madu Borobudur Aklis Go International

Siapa sangka, madu produksi lokal bisa go internasional? Begitulah yang dialami Wijaya Madu Borobudur.

IST
berita jateng 12032022_1930 

TRIBUNBANYUMAS.COM, MAGELANG - Siapa sangka, madu produksi lokal bisa go internasional? Begitulah yang dialami Wijaya Madu Borobudur yang diproduksi secara rumahan itu mampu terbang ke mancanegara berkat Lapak Ganjar.

Lapak Ganjar sendiri merupakan ruang promosi online bagi UMKM, yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Lapak Ganjar hadir secara tematik setiap sepekan sekali. Pelaku UMKM yang terpilih akan ditampilkan di instastory Gubernur langsung.

berita jateng 12032022_1940
berita jateng 12032022_1940 (IST)

Baca juga: Jurus Ganjar Pranowo Mengentaskan Kemiskinan di Jateng, Diharapkan Ditiru Kabupaten/Kota

Baca juga: Ganjar Gelontorkan Ratusan Miliar untuk Siswa SMA/SMK Swasta di Jateng

Aklis Nurdiansyah, pemilik usaha Wijaya Madu Borobudur mengatakan bahwa ia mulai merintis usahanya itu sejak tahun 2019 lalu. Bertepatan pandemi, madu banyak diminati masyarakat.

Namun saat itu, permintaan hanya datang dari sekitaran Borobudur, Kabupaten Magelang. Selama ini, ia mempromosikan produknya melalui akun media sosial pribadinya. Baik facebook, instagram, dan watshapp.

Lalu, ia berinisiatif untuk mengikutkan Lapak Ganjar. Alhasil, produknya lebih luas dikenal, bahkan sampai ke luar negeri. Seperti Swiss dan Belanda.

"Produk madunya itu semakin dikenal di berbagai daerah di luar Jawa. Seperti Sumatra, Kalimantan, Papua dan Batam. Bahkan ada salah seorang pengusaha di Magelang yang membawa produk madunya untuk dijual di Swiss dan Belanda," ujarnya saat ditemui di rumahnya Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, beberapa waktu.

Baca juga: Merapi Muntahkan Material Vulkanik hingga 5 KM dari Puncak, Ganjar Pastikan Warga Siap Evakuasi

Aklis bahkan sempat kuwalahan untuk memenuhi banyaknya permintaan. Ia harus membagi stok madunya di antara daerah-daerah konsumennya. Mulanya, ia hanya bisa menjual 10 botol per hari, dan saat ini bisa menjual 40 botol per harinya.

"Pernah kita stop karena stok terbatas dan permintaan banyak. Akhirnya kita harus bagi untuk daerah-daerah pembeli," tuturnya.

Baca juga: Pelatihan Keterampilan Penyandang Disabilitas di Jateng, Ganjar Acungi Jempol

Hingga saat ini, Aklis terus mengembangkan usaha madunya baik secara kuantitas maupun kualitas.

"Usaha ini melibatkan dua orang teman saya. Yakni pemburu lebah dan petani lebah. Untuk mendapatkan madu yang berkualitas, lebah ini kita taruh di atas Bukit Menoreh yang masih bisa menyerap sari-sari bunga alami," terangnya.

Dari pengalamannya itu, Lapak Ganjar sangat membantu UMKM untuk maju. Bukan hanya di Jawa Tengah, melainkan seluruh UMKM di Indonesia.

"Di tengah kesibukannya, Pak Ganjar masih peduli kepada UMKM kecil," tandasnya.(*)

Baca juga: Miris Lihat Atlet Berprestasi Hidup Susah, Ganjar Usulkan Ini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved