Berita jateng

Ganjar Dukung Anak Muda Jadi Relawan, Bangun Rasa Kemanusiaan sejak Dini

Kita dukung penuh untuk munculnya sukarelawan dari anak muda, santri, pelajar, dan mahasiswa.

Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG- Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah merupakan salah satu penjaga pejuang kemanusiaan. Rasa kemanusiaan yang tinggi selalu membawa PMI Jateng berada di garis depan kegiatan kemanusiaan. Maka dari itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta PMI Jawa Tengah melakukan regenerasi dengan memunculkan pejuang atau sukarelawan kemanusiaan muda.

"Munculnya anak-anak muda, termasuk dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan santri adalah masa depan PMI Jawa Tengah dan penjaga kemanusiaan," kata Ganjar saat memberikan arahan secara daring dalam pembukaan Musyawarah Kerja PMI Jateng, Sabtu (5/3/2022).

Baca juga: Jurus Ganjar Pranowo Mengentaskan Kemiskinan di Jateng, Diharapkan Ditiru Kabupaten/Kota

Regenerasi itu, kata Ganjar, dapat dilakukan dengan mendidik dan membangun rasa kemanusiaan sejak usia dini. Misalnya pada pelajar, santri, dan mahasiswa melalui Palang Merah Remaja (PMR).

"Sebenarnya PMI itu punya anak, yaitu PMR. Itu bisa kita didik untuk membangun rasa kamanungsan. Kalau rasa kemanusiaan tinggi maka aksi kemanusiaan ini akan berjalan dengan baik. Kita dukung penuh untuk munculnya sukarelawan dari anak muda, santri, pelajar, dan mahasiswa," katanya.

Permintaan Ganjar itu bukan tanpa alasan. Selama ini PMI Jawa Tengah telah menjadi bagian dari kehadiran Jawa Tengah dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Rasa "welas asih" yang dimiliki masing-masing sukarelawan telah melandasi rasa kemanusiaan untuk saling membantu.

"PMI ini sebenarnya sudah telanjur sayang dengan kemanusiaan. Hampir seluruh kegiatan kemanusiaan, PMI berada di garis terdepan dan ini yang membuat kita semangat. Jawa Tengah selalu hadir dalam aksi kemanusiaan dan di dalamnya selalu ada PMI. Dulu ke Lombok, Palu, Jawa Barat, Malang, dan terakhir kemarin di Pasaman dan Pasaman Barat. PMI juga ikut berangkat," jelas Ganjar.

Baca juga: Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Ganjar: Hati-hati Konsumen Migrasi ke LPG 3 Kg

Keikutsertaan relawan PMI dalam setiap aksi kemanusiaan yang dikirimkan Jawa Tengah tidak hanya sekedar ikut meramaikan saja. Relawan dari beragam latar belakang sosial, disiplin ilmu pengetahuan, dan profesi itu merupakan orang-orang yang benar-benar mendedikasikan segala ilmu dan jejaringnya untuk membantu.

"Mereka suka dengan kesukarelaannya dalam membantu. PMI bukan yang datang untuk merepotkan tetapi kalau datang itu ya orangnya, ya keterampilan, ya peralatan, dan logistik juga. Ketika itu dikolaborasikan dengan yang lain maka semua akan cepat selesai," ungkap Ganjar.

Kekuatan besar itulah, lanjut Ganjar, ya g harus terus dipertahankan bahkan kalau perlu ditingkatkan lagi. Apalagi Jawa Tengah, termasuk PMI-nya, selalu dijadikan contoh karena kemandirian yang bagus, capacity building yang hebat, pembangunan jejaring yang serius, dan tentunya sukarelawan yang banyak.

"PMI Jateng akan menghadapi tantangan yang lebih, tetapi jangan berkecil hati. Kami akan mendukung penuh apabila PMI memerlukan bantuan untuk meningkatkan diri," katanya. (*)

Baca juga: Pengentasan Kemiskinan di Jateng, Pemerintah Gandeng Komite Ekonomi Kreatif, Seperti Apa?

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved