Berita Banyumas
Melasti, Puluhan Umat Hindu Banyumas Sembahyang di Curug Gemawang Somagede Banyumas
Yakni mengambil air suci dari sumber mata air yang nantinya akan digunakan dalam menyambut Hari Raya Nyepi.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS- Puluhan umat Hindu di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya melakukan upacara Melasti di Curug Gemawang, Desa Kemawi, Somagede, Banyumas, Senin (28/2/2022).
Upacara Persembahyangan Melasti merupakan upacara penyucian diri dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi seluruh umat Hindu.
Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada Kamis (3/3/2022) mendatang.
Baca juga: Perasaan Ganjar Setelah Pelontos, Cukur Habis Rambut Putihnya pada Hari Kanker Anak
Upacara Melasti ini dilakukan sebelum Persembahyangan Tawur Agung Kesanga.
Ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Banyumas, Slamet Raharjo mengatakan, Upacara Persembahyangan Melasti diawali dengan melaksanakan upacara Mendak Tirta.
Yakni mengambil air suci dari sumber mata air yang nantinya akan digunakan dalam menyambut Hari Raya Nyepi.
"Kita sebagai umat Hindu meyakini tirta suci di alam semesta ini berasal dari alam, mata air, sumber air yang diyakini digunakan sebagai sarana penyucian lahir maupun batin.
Air suci diambil sebelum melaksanakan prosesi selanjutnya, Tawur Agung Kesanga dan pelaksanaan Catur Brata Penyepian," jelasnya.
Baca juga: Alami Hipotermia, Pendaki Gunung Lawu di Karanganyar Meninggal
Setelah proses pengambilan air suci, dilanjutkan dengan Persembahyangan Dharma Wacana, semacam siraman rohani di Hindu yang diikuti semua umat Hindu yang hadir di Curug Gemawang.
Setelah Upacara Persembahyangan Melasti diakhiri dengan pelarungan sesajen di Curug Gemawang.
"Pelarungan setelah melakukan Persembahyangan Melasti disimbolkan dengan pelarungan sesaji yang sudah digunakan.
Dilarung sebagai sarana makna filosofi membuang segala hal yang sifatnya negatif agar dibawa oleh air yang mengalir jauh.
Sementara, hal positif datang ke kita dan alam semesta," jelas Slamet Raharjo.
Baca juga: Tradisi Angon Putu, Mbah Ngaeni Kumpulkan 123 Cucu hingga Canggah di Pasar Karangtengah Banyumas
Persembahyangan Melasti dilakukan di Curug Gemawang karena diyakini di Curug Gemawang mempunyai mata air yang dianggap suci.
Curug Gemawang memiliki batu cadas yang terdapat mata air berkedalaman 2 meter dengan ukuran yang tidak besar.
"Bukan mengalir dari atas, tapi mengalir dari bumi itu yang dianggap Tirta Penguklatan atau Penyucian karena berasal dari dalam bumi," ungkapnya.
Kurang lebih 50 orang mengikuti Upacara Persembahyangan Melasti di pelataran Curug Gemawang.
Baca juga: Kedua Kaki Tertindih Motor. Warga Kejawar Banyumas Ditemukan Tewas di Sawah
Upacara Persembahyangan Melasti berlangsung dengan lancar dengan mematuhi protokol kesehatan.
Upacara Persembahyangan Melasti di Curug Gemawang sudah dilaksanakan sejak tahun 2019, biasanya prosesi dilakukan di Pantai Sodong Cilacap.
Umat Hindu yang hadir melanjutkan persembahyangan di Pura Giri Kendeng di Desa Klinting.
Dan puncaknya, pada Kamis (3/3/2022) akan adanya Persembahyangan Tawur Agung Kesanga yang diniatkan untuk melebur sesuatu hal yang buruk baik dari pikiran, perkataan, dan perbuatan agar menjadi suci, berkah bagi alam semesta serta hidup damai sesama dengan lingkungannya.(*)