Berita Banyumas

Baru Sebulan Dibuka, Pasar Bekuran Menuju Pusat Jajanan Tradisional di Banyumas

Berlokasi di RW 05 Kelurahan Pabuwaran, Kecamatan Purwokerto Utara, pasar yang buka setiap Sabtu dan Minggu ini menjual beragam jajanan tradisional.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IMAH MASITOH
Suasana Pasar Bekuran di RW 05 Kelurahan Pabuwaran, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Minggu (20/2/2022). Pasar ini menyediakan aneka jajanan tradisional. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Banyumas memiliki pusat jajanan baru, namanya Pasar Bekuran.

Berlokasi di RW 05 Kelurahan Pabuwaran, Kecamatan Purwokerto Utara, pasar yang buka setiap Sabtu dan Minggu ini menjual beragam jajanan tradisional.

Pasar berukuran sekitar 25x30 meter persegi ini dibangun untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar.

Penanggung jawab Pasar Bekuran Prayogi mengatakan, ide awal pembuatan pasar bermula dari inisiatif warga memanfaatkan lahan kosong dekat permukiman mereka.

Apalagi, lahan kosong ini berada di lokasi strategis, yakni dekat kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dan pondok pesantren.

"Semua yang berkaitan dengan pasar ini, berasal dari ide warga sini, tidak ada sangkut pautnya dari pihak manapun, termasuk modal untuk berdirinya pasar ini," jelas Prayogi, Minggu (20/2/2022).

Baca juga: Warga Patikraja Banyumas Hilang di Sungai Logawa, Basarnas Cilacap Terjunkan Tim Pencari

Baca juga: Komik Babad Banyumas Resmi Meluncur, Bupati Husein: Orang Jadi Lebih Mudah Memahami Sejarah Banyumas

Baca juga: Kelangkaan Minyak Goreng di Banyumas, Warga Saling Dorong dan Berebut

Pasar yang didirikan satu bulan lalu itu telah diresmikan Bupati Banyumas Achmad Husein.

Saat ini, baru ada 10 penjual yang menjajakan dagangannya. Semuanya adalah warga RW 05, Kelurahan Pabuwaran.

Namun, Prayogi mengatakan, jumlah pedagang dimungkinkan bertambah.

Warga yang tertarik berjualan di Pasar Bekuran bisa langsung mendaftar kepada pengelola.

Syaratnya, mereka harus menjual jajanan yang belum ada di pasar tersebut.

"Tujuannya, agar jajanan yang dijual beragam sehingga tidak ada persaingan dan dagangan pedagang sama-sama laku," imbuhnya.

Menurut Prayogi, setiap pedagang yang membuka lapak dipungut iuran Rp 5.000 pada hari Sabtu dan Rp 7.000 untuk hari Minggu.

Iuran itu digunakan untuk biaya operasional perawatan Pasar Bekuran.

Sementara, Samsi (56), penjual di Pasar Bekuran, mengaku senang bisa berdagang di pasar tersebut.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved