Berita Cilacap

Raih Anugerah Senator, Ini Kiprah Pesantren Al Ihya ‘Ulumaddin Cilacap, Mengabdi Sejak 1925

Pengabdian panjang Pondok Pesantren Al Ihya ‘Ulumaddin, Kesugihan, Cilacap, Jawa Tenga bagi pendidikan bangsa dan kaum Muslim patut diacungi jempol.

dok pribadi
Anggota DPD RI atau Senator dari Jawa Tengah, Abdul Kholik (kanan) memberikan penghargaan Anugerah Senator kepada pimpinan pondok pesantren di Kesugihan Cilacap. 

TRIBUNBANYUMAS.COM,CILACAP- Mengabdi sejak 1925 bukan lah waktu yang pendek.

Pengabdian panjang Pondok Pesantren Al Ihya ‘Ulumaddin, Kesugihan, Cilacap, Jawa Tenga bagi pendidikan bangsa dan kaum Muslim patut diacungi jempol.

Oleh karena itu, Anggota DPD RI atau senator dari daerah pemilihan Jawa Tengah, Abdul Kholik memberikan penghargaan Anugerah Senator bagi pesantren ini.

"Pesantren Al Ihya ‘Ulumaddin merupakan pesantren bersejarah.

Telah memberikan bakti dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat selama 97 tahun.

Kiprah yang begitu panjang," kata Abdul Kholik dalam rilis yang diterima Tribun, Selasa (15/2/2022).

Menurutnya, pesantren merupakan aset bangsa yang berkontribusi besar bagi pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Abdul Kholik mengatakan sulit dibayangkan jika Indonesia tanpa peran pesantren.

Sebab kilas sejarah bangsa menunjukkan pesantren memiliki andil besar baik masa perjuangan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.

"Pesantren merupakan bagian integral dari prkembangan masyarakat.

Seperti halnya apa yang dilakukan Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Cilacap ini," jelasnya.

Baca juga: Punya Talenta Kesenian Banyumasan? Pemkab Banyumas akan Beri Beasiswa Penuh hingga Lulus Kuliah

Baca juga: Viral di Media Sosial Usulan Pembentukan Provinsi Banyumasan, Begini Kata Budayawan Achmad Tohari

Baca juga: Update! Daftar Wilayah PPKM Level 1,2, dan 3 di Jawa Tengah 15 Februari 2022

Sebagai infomasi, pesantren ini didirikan ulama KH Badawi Hanafi pada 24 November 1925.

Pendirian pesantren ini awalnya dilandasi semangat dakwah dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang kala itu masih dijajah Belanda.

Meski dengan modal awal yang serba terbatas, KH Badawi memanfaatkan musala peninggalan ayahnya KH Fadhil.

Berkat ketekunan dan keuletannya, pesantren terus berkembang dan muridnya berdatangan dari berbagai daerah.

Dulunya bernama Pesantren Kesugihan, lalu berubah menjadi Pengajaran dan Pendidikan Agama Islam (1961).

Baru pada 1983 KH Mustholih Badawi mengubahnya menjadi Pondok Pesantren (PP) Al Ihya ‘Ulumaddin, sebagai penghormatan pada ayahnya yang sangat mengagumi ulama besar Al Ghazali.

Pengelolaan berjalan estafet dan saat ini masuk generasi ketiga.

Pesantren dikelola KH Imdadurahman Al ‘Ubudi.

"Pondok pesantren ini adalah lembaga pendidikan salaf modern yang fokus pada pembekalan akidah, syariah, dan ahlak ala ahlussunah wal jamaah serta pembekalan ilmu pengetahuan modern," ucap Abdul Kholik.

Kini pesantren terus berkembang memiliki sarana pendidikan formal maupun nonformal mulai dari TK hingga Aliyah.

Selain itu, juga terdapat sekolah umum setingkat SMP dan SMA yang tersebar di berbagai daerah.

Untuk perguruan tinggi awalnya didirikan Istitut Agama Isam Al Ghazali (IAIG), yang kini sudah menjadi Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (Unugha).

Jumlah santri yang bermukim mencapai 1500 orang.

Mereka dididik menjadi ahli ibadah yang sholeh, berilmu dan berahlakul karimah.

Jumlah alumni mencapai ribuan dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Selama hampir satu abad Pondok Pesantren Al Ihya ‘Ulumaddin terus berbakti menddidik anak negeri.

"Melihat kiprah, peran serta sumbangsih pesantren yang didasari ketulusan dan keihlasan membantu masyarakat, sudah selayaknya diparesiasi dan dihargai," tandasnya.

Baca juga: 9 Pasien Covid di Banyumas Meninggal, Bupati: Dugaan, Pasti Ada Varian Omicron

Baca juga: Kronologi Pasangan Kakek Nenek Hanyut di Sungai Usai Panen Jagung di Ketanggungan Brebes

Baca juga: Pondok Kopi Cassava Resort, Sensasi Ngopi Sembari Menikmati Alam Sejuk di Cilacap

Senator asal Jawa Tengah ini menilai negara belum hadir untuk memberikan apresiasi atas sumbangsih pesantren membantu negara dalam melaksanakan kewajiban untuk mencerdaskan warga negara.

Karena itu, ia mendedikasikan penghargaan bagi pesantren.

Pemberian anugerah dilakukan ditengah rangkaian acara haul dan peringatan HUT ke-97 Pesantren Al Ihya 'Ulumaddin.

Melalui pemberian Anugerah Senator Indonesia dapat menjadi bentuk penghargaan terhadap aset bangsa dan pengakuan atas kontribusi pesantren yang begitu besar.

"Meskipun disadari, sejatinya pesantren melakukan semua darma bakti dengan ikhlas, dan tidak mengharap penghargaan," ujarnya.

Gayung bersambut, pesantren menerima penghargaan itu dengan penuh kegembiraan.

"Penghargaan ini semata-mata bukan buat kami para pengelola semata, tetapi lebih untuk para santri.

Agar mereka lebih semangat dalam belajar dan menimba ilmu di pesantren ini," ucap KH Imdadurhaman ketika menerima penghargaan.(*)

Baca juga: Bisa Jadi Pertimbangan, Ini 8 SMA/SMK Terbaik di Cilacap Berdasarkan Nilai UTBK 2021

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved