Berita Semarang

Padukan Teknologi dan Benda Fisik, Musuem Kota Lama Bakal Hadirkan Suasana Semarang Tempo Dulu

Museum Kota Lama Semarang bakal menjadi destinasi baru di ibu kota Jawa Tengah.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang foto bersama di lokomotif koleksi Museum Kota Lama Semarang, Selasa (18/1/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Museum Kota Lama Semarang bakal menjadi destinasi baru di ibu kota Jawa Tengah. Saat ini, bangunan yang berada di bundaran Bubakan tersebut memang belum dibuka untuk umum karena masih dalam proses pengisian isi atau konten museum.

Namun demikian, sudah ada beberapa benda bersejarah dan konten imersif yang ditampilkan.

Saat masuk ke museum, pengunjung akan disambut sebuah perahu yang dipadu teknologi, yang membuat pengunjung seolah berada di pesisir pantai.

Tim Kuratorial Museum Kota Lama Albertus Kriswandono mengatakan, perahu dan suasana pantai yang ditampilkan secara imersif tersebut ingin menggambarkan suasana masuk Semarang melalui jalur air, pada zaman dulu.

Selanjutnya, potret suasana masa lampau Kota Semarang ditampilkan di ruang imersif.

"Tadi, terlihat bagaimana kiri kanan pada masa itu masih hitam, belum ada apa-apa sampai pertumbuhan suatu kota. Dua sisi itu digarap secara imersif," paparnya, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: Taman Bubakan Semarang Sudah Rampung, Bakal Diresmikan Bersamaan Museum Kota Lama

Baca juga: Warga Nganjuk Ini Bikin Geger di Kota Lama Semarang, Dikira Motor Hilang Ternyata Lupa Saat Memarkir

Baca juga: Tanggul Sungai Beringin Kota Semarang Bocor, Sejumlah Rumah di Mangkang Wetan Kebanjiran

Baca juga: Vaksinasi Booster Kota Semarang, Dinkes Sebut Bulan Ini Ada 250 Ribu Sasaran Sudah Penuhi Kriteria

Museum Kota Lama juga menampilkan timeline atau linimasa.

Albertus menjelaskan, linimasa tersebut menggambarkan cerita Kota Semarang dari masa klasik, lahirnya Kota Lunpia, dan seterusnya hingga masa kini.

Menurutnya, ini menjadi mata pelajaran sejarah bagi anak-anak Semarang.

Ada pula benda-benda bersejarah yang menandakan cerita Kota Lama Semarang, misalnya botol air mineral, kotak penyimpanan uang, wadah tinta dan pena.

"Konsep yang ditonjolkan sebenarnya sama seperti museum lain tapi kalau memahami, itu (museum) hanya pintu."

"Museumnya di Kota Lama, semua terisi di sini. Misalkan, buku tabungan. Bangunannya masih ada, spesifiknya bank tabungan. Kalau tidak dimaknai cukup detail dan terisi, seolah-olah tidak ternilai," terangnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, konsep museum dibagi dua, yakni berteknologi dan standar.

Hal yang tak bisa dimungkiri, menurutnya, ini menjadi museum yang memiliki tinggalan insitu.

Temuan insitu tersebut adalah sebuah instalasi depo loko pertama di India Belanda pada 1882.

"Bendanya ada disitu, tidak bisa diambil. Ini kenapa pemkot menganggap temuan itu penting. Jadi, itu dibungkus."

"Membungkus punya alasan yang kuat bahwa proses pertumbuhan Kota Semarang ada bukti. Buktinya ada di konten itu," jelasnya.

Kemudian, ditambahkan sebuah loko atau trem yang dipadukan dengan teknologi imersif.

Pengunjung bisa naik loko tersebut. Seolah-olah, pengunjung berkeliling melihat suasana masa lampau dari loko itu.

Baca juga: Polda Jateng Tangkap Dua Bandar Arisan Online Semarang dan Demak, Tipu Member hingga Rp 4 Miliar

Baca juga: Identitas Mayat Pria di Hotel Mahkota Kudus Terungkap, Kakek 68 Tahun Asal Purwosari

Baca juga: Laga PSIS Semarang vs Arema FC Berlangsung Keras, Ini Kata Dewangga Usai Menjadi Korban

Baca juga: Warga Diminta Waspadai Spekulan Tol Yogya-Bawen, Pemprov Jateng: Jangan Alihkan Kepemilikan Tanah

Menurutnya, berwisata di kawasan Kota Lama memang berbeda. Pengelolaannya membutuhkan leadership yang kuat.

"Jadi, memang wisatanya beda. Jangan berharap dapat berwisata seperti tempat wisata umum karena kota lama terbatas."

"Tempat parkir terbatas, memang begitu. Perlu diedukasi mulai masuk parkir disana (Museum) kemudian jalan kaki (menelusuri Kota Lama). Itu butuh leaserahip yang kuat untuk pengelolaannya," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved