Tahun Baru Imlek
Produsen Kue Keranjang Kota Tegal Mulai Kebanjiran Order, Produksi Sehari Capai 4 Kuintal
Pemilik usaha, Mindayani Wirjono (81) mengatakan, permintaan kue keranjang dari dalam maupun luar kota terus berdatangan.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Produsen kue keranjang atau dodol China di Kota Tegal mulai kebanjiran pesanan menjelang Tahun Baru Imlek 2022.
Produksi sudah berlangsung dalam dua minggu terakhir.
Setiap harinya produksi kue keranjang mencapai 4 kuintal atau 400 kilogram.
Baca juga: Jelang Imlek di Kelenteng Tek Hay Kiong Kota Tegal, Seluruh Ruangan Dibersihkan Lalu Dicat Ulang
Baca juga: Truk Mogok saat Sebrangi Sungai Kaligung Tegal, Dua Penumpang Tewas Terseret Banjir
Baca juga: Kontraktor Proyek Malioboro Kota Tegal Kena Denda Rp 8,8 Juta/Hari, Hingga Deadline Belum Rampung
Baca juga: Di Kota Tegal, Hasil Tes Swab Acak Bakal Jadi Bahan Evaluasi PTM 100 Persen
Seperti di pusat produksi Kue Keranjang Sido Makmur di Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
Pemilik usaha, Mindayani Wirjono (81) mengatakan, permintaan kue keranjang dari dalam maupun luar kota terus berdatangan.
Setiap harinya selalu ada pesanan yang masuk.
Sementara jumlah produksi, tempatnya mampu menghasilkan sebanyak 4 kuintal per hari.
"Meski belum begitu ramai, setiap hari melayani."
"Sehari angka produksi mencapai 3 kuintal sampai 4 kuintal," kata Mindayani kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (11/1/2022).
Mindayani mengatakan, produksi kue keranjang menjadi berkah tahunan setiap menjelang Tahun Baru Imlek.
Dia biasanya mulai memproduksi kue keranjang pada H-23.
Produksi tahunan tersebut juga menjadi berkah untuk tetangga di lingkungan tempat tinggalnya.
Karyawannya yang biasanya hanya tiga sampai lima orang, di masa produksi kue keranjang mencapai 25 orang.
Mereka mayoritas para tetangga yang ikut menawarkan diri untuk bekerja.
"Karyawan masih tetangga."
"Mereka bilang, tante aku mau ikut, bawa teman ya."
"Saya jawab monggo, karena tetangga pasti saya utamakan," ungkapnya.
Mindayani mengatakan, permintaan pesanan tidak hanya dari dalam kota.
Tetapi banyak juga dari luar kota, terutama yang sudah menjadi langganan tahunan.
Seperti dari Bandung, Cirebon, Surakarta, Semarang, Pekalongan, Purwokerto, Klaten, hingga Yogyakarta.
Sementara untuk harga, per dus seberat 1 kilogram seharga Rp 25 ribu.
Ada yang ukuran kecil, sedang, dan besar.
"Jadi 1 kilogram atau 1 dus harganya Rp 25 ribu."
"Rasa bisa pilih, ada original, stroberi, pandan, kakao, dan vanila," jelasnya. (*)
Baca juga: Kebumen Miliki Layanan Transportasi Online, Tinggal Klik Bumdes Trans
Baca juga: Kebijakan Ubah Nama Jalan Diprotes, Bupati Kebumen: Silakan Warga Bisa Menggugat Melalui Pengadilan
Baca juga: Remaja 17 Tahun asal Cilacap Ditangkap Polisi Lagi, Kali Ini Curi Disel Air di Banyumas
Baca juga: Ribuan Ayam Mati Terpanggang dalam Kebakaran di Pagubugan Cilacap, Kerugian Ditaksir Rp 1,23 Miliar