Berita Banjarnegara Hari Ini
Beginilah Nasib Gelandangan Korban Tabrak Lari di Banjarnegara, Wahid Akhirnya Bertemu Keluarganya
Beginilah nasib pria gelandangan yang menjadi korban tabrak lari di Jalan Kelurahan Parakancanggah Kecamatan Banjarnegara pada November 2021.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Di malam yang gelap, sekira sebulan lalu, Wahid terus melangkah di jalan Kelurahan Parakancanggah, Kecamatan Banjarnegara.
Dia berjalan tanpa tujuan, ingatannya sudah hilang, dan jiwanya terguncang.
Wahid bahkan tak sadar jika maut sedang mengintainya di jalan.
Sebuah mobil menabrak tubuhnya hingga ia terkapar.
Bukannya bertanggung jawab, kendaraan itu memacu kecepatan hingga jejaknya hilang.
Pria malang itu pun ditolong warga.
Dia dilarikan ke RSI Banjarnegara.
Pria itu tak dikenal siapa keluarganya, tak jelas pula identitasnya.
Beruntung warga mau menolongnya, tanpa memedulikan latar belakangnya.
Kemalangan Wahid berganda.
Dia yang sudah sakit jiwa, bertambah merana karena luka fisik yang diderita.
Kepalanya berdarah dan tubuhnya pesakitan.
"Dia mengalami cedera kepala ringan."
"Kepalanya dijahit di lima tempat," kata Kepala Ruang Al Aziziyah RSI Banjarnegara, Agus Widayat kepada Tribunbanyumas.com, Senin (27/12/2021).
Wahid harus menjalani perawatan untuk luka fisiknya karena kecelakaan.
Biaya perawatannya ditanggung Dinkes Kabupaten Banjarnegara.
Hingga kondisinya membaik, Wahid tak lantas pulang.
Sebab, petugas bingung ke mana pria itu harus dipulangkan.
Dia tak memiliki identitas, keluarganya tak jelas siapa.
Keluar dari ruang perawatan, Wahid harus menjalani perawatan lagi untuk penyakit jiwanya.
Dia dipindahkan ke Klinik Jiwa di Ruang Alaziziyah RSI Banjarnegara.
Di situ ia dirawat dan menjalani terapi untuk kesembuhan.
Hingga kondisi kejiwaannya berangsur membaik.
Dia mulai bisa diajak komunikasi.
Bisa pula menjawab saat petugas melempar pertanyaan.
Dari situ identitasnya mulai terungkap.
Dia mampu mengingat namanya, alamat asal, hingga nama keluarga terdekat.
Pria itu berucap jika dirinya berasal dari Pekalongan.
Berbekal informasi itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinsos Kabupaten Banjarnegara untuk melacak keluarga korban.
Informasi yang diberikannya ternyata benar.
Dia akhirnya kini bisa kembali ke pelukan keluarga.
"Sudah setahun dia hidup menggelandang," katanya. (*)