Berita Jawa Tengah

Rambutan Jadi Sirup dan Selai, Begini Cara Warga Pemalang Pamer Produk ke Wagub Jateng

Taj Yasin yang hadir beserta istri, Nawal Nur Arafah di Balaidesa Bantarbolang tersebut dalam rangka launching pelaksanaan Program Desa Sejahtera.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin yang hadir beserta istri, Nawal Nur Arafah di Balaidesa Bantarbolang dalam rangka launching pelaksanaan Program Desa Sejahtera (Destara), Rabu (3/11/2021). 

Menariknya, pembuatan UMKM berbahan buah rambutan itu dilakukan oleh ibu-ibu Desa Bantarbolang dari latarbelakang ekonomi kurang mampu.

"Iya, ibu-ibu dari warga kurang mampu."

"Ada tiga kelompok, dengan tiap kelompok ada 10 orang."

"Jadi, total ada 30 orang," terangnya.

Sa'diyah, warga Desa Bantarbolang mengatakan bahwa sebelumnya buah rambutan hanya dikonsumsi dalam bentuk buah.

Namun, kini mulai dikembangkan menjadi bentuk lain seperti sirup dan selai.

"Iya, hanya dikonsumsi buah awalnya."

"Tapi ini ada pelatihan untuk dibuat sirup, ampasnya bisa dibuat selai," ungkapnya.

Dengan adanya inovasi produksi tersebut, menurutnya akan mengangkat kesejahteraan masyarakat.

"Kalau buah rambutan satu kilogram harganya Rp 5.000, tapi kalau bentuk sirup ya sekira Rp 15.000 per 250 mililiter."

"Harapannya bisa memgangkat kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.

Sementara, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menuturkan bahwa Pemprov berkomitmen memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap produksi UMKM tersebut.

"Iya ini kita latih, dan kita dampingi untuk perizinan agar bisa dipasarkan," tuturnya.

Menurutnya, pengembangan UMKM berbahan baku lokal tersebut akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Dua kali panen (rambutan) dalam satu tahun."

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved