Penanganan Corona
Mayoritas Daerah di Jateng Turun Level PPKM, Ganjar: Jangan Euforia Dahulu, Bukan Berarti Bebas
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan turunnya level PPKM suatu daerah bukan berarti bebas berkegiatan.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan turunnya level PPKM suatu daerah bukan berarti bebas berkegiatan tanpa mengindahkan protokol kesehatan.
Hal ini menyusul status Brebes yang masuk kategori PPKM Level empat.
“Iya mungkin (naik level lagi) memang (karena) tidak disiplin, maka semua saya omongkan tidak hanya Brebes ya, jangan euforia dulu,” tegas Ganjar di kantornya, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Ganjar Jenguk Bayi Kembar Siam di RSUD dr Moewardi Solo, Begini Kondisinya Saat Ini
Baca juga: Berkah Menjawab Pertanyaan Gubernur Ganjar, Siswi SMPN 3 Sawit Boyolali Ini Dapat Laptop
Baca juga: Anik Sempat Bermimpi Banyak Orang Datangi Kampung Ini, Ternyata Pak Jokowi dan Pak Ganjar
Baca juga: Ganjar Sidak PTM di SDN 1 Wadunggetas Klaten: Kalau Nggak Siap, Nggak Boleh Dipaksakan
Ganjar mengatakan, testing tetap harus berjalan meski level PPKM suatu daerah turun.
Ganjar tak memungkiri jika psikologis masyarakat menjadi gembira ketika mengetahui level PPKM di daerahnya turun.
“Nah kalau gembira ini kemudian tidak disiplin ini bahaya."
"Kami masih mengawasi terus di beberapa daerah agar mereka ketat,” ucapnya.
Pengawasan ketat itu dilakukan, lanjut Ganjar, karena dirinya mulai menerima laporan penyelenggaraan kegiatan di beberapa daerah yang tidak memenuhi protokol kesehatan.
Ganjar mengambil contoh ketika dirinya membubarkan acara di Grobogan.
“Kemarin saya bubarkan satu tempat, di Grobogan kalau tidak salah, lho Bu Bupati ini gimana?"
"'Siap Pak, sudah kita ngandani tapi angel karena mereka alesannya sudah level turun'."
"Padahal level turun tidak serta merta kemudian mereka bebas seperti itu,” kata Ganjar.
Kembali naiknya level PPKM, menurut Ganjar, juga dipengaruhi vaksinasi yang belum tinggi.
Maka, Ganjar meminta agar tiap daerah bisa menghabiskan stok vaksin yang diterima dalam sehari.
“Ini Sragen bisa maka yang lain harus bisa."