Berita Kriminal
Diduga Jadi Korban Pesugihan Orangtua, Dua Anak di Gowa Sulsel Dicekoi Air Garam dan Dianiaya
Diduga tengah menjalani ritual pesugihan, orangtua di Lembang Panai, Kelurahan Gantarang, Gowa, Sulawesi Selatan, tega bunuh dan siksa anak.
TRIBUNBANYUMAS.COM, GOWA - Diduga tengah menjalani ritual pesugihan, orangtua di Lingkungan Lembang Panai, Kelurahan Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tega membunuh dan melukai kedua anaknya.
Kejadian ini pertama kali diketahui Bayu (34), paman korban.
Saat itu, Bayu menemukan AP, bocah perempuan berusia 6 tahun, menangis di dalam rumah setelah mata kanannya berusaha dicungkil oleh ibu dan ayah AP.
Bayu yang baru pulang dari pemakaman kakak AP pun kaget.
"Kami baru pulang dari pemakaman dan duduk di depan rumah korban. Tiba-tiba, kami dengar teriakan anak kecil menangis, jadi kami masuk."
"Ternyata, matanya sedang dicungkil oleh ibunya dan bapak, kakek, dan neneknya memegang tangan dan kaki korban. Jadi, kami langsung ambil ini anak untuk dievakuasi," kata Bayu saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (3/9/2021), di rumah sakit.
Baca juga: Tabungan di Bank Rp 30 Juta Hasil Usaha Tambal Ban Raib, Wanita di Gowa Ini Minta Bantuan Polisi
Baca juga: Kabar Baik 7 Pasien Virus Corona Sembuh, 6 Dari Klaster Ijtima Ulama Gowa
Baca juga: Dikira Punya Pesugihan, Lulusan SD Asal Cilongok Banyumas Kantongi Rp 50 Juta Per Bulan dari Youtube
Mengetahui kejadian tersebut, dibantu petugas Bhabinkantibmas Malino, Bayu membawa AP ke RSUD Syech Yusuf Sunggiminasa, Kabupaten Gowa.
Menurut Bayu, bukan hanya AP yang menjadi korban ritual pesugihan keluarganya.
Dia menyebut, kakak AP yang meninggal dunia, juga menjadi korban ritual keluarga tersebut.
Sebelum meninggal, kakak AP diduga dicekoki 2 liter air garam.
"Informasinya, satu korban yakni kakaknya ini meninggal dunia karena dicekoki air garam 2 liter," jelas Bayu dikutip dari Tribun.
"Yang ini, pas kami dari kuburan orangtuanya kan masih belum sadar," tambah dia.
Ia bercerita, orangtua korban sempat pergi ke makam sebelum melakukan ritual melukai mata AP.
Setelah pulang, orangtua korban mengaku melihat sesuatu di mata bocah berusia 6 tahun tersebut.
"Yang ini, pas kami dari kuburan, orangtuanya kan masih belum sadar, katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil. Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," kata Bayu.
Bayu bercerita, keluarga mereka kerap melakukan ritual aneh di malam-malam tertentu.
"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," ungkapnya.
Dikutip dari Tribun Gowa, Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffaruddin Pulungan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
"Terkait kematian kakak korban kami tahu karena kejadiannya ini berselang sehari dengan kematian kakak korban. Untuk penyebab, kami dalami karena kami masih fokus dulu terhadap kasus korban anak usia 6 ini," bebernya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman mengatakan, dugaan pesugihan atau ritual tersebut masih dalam penyelidikan.
Menurut AKP Boby Rachman, ada dugaan, ritual pesugihan ini melibatkan perkumpulan beranggotakan sekitar 40 orang.
"Masih kami dalami, mereka ada perkumpulannya, ada 40 orang, ini masih didalami dan melibatkan Polsek, kementerian agama, dan tokoh masyarakat di sana dan akan dilakukan penyuluhan kepada masyarakat dan jangan sampai ada seperti ini," jelasnya.
Baca juga: FBB dan Forjasi Syukuri Penangkapan Bupati Banjarnegara, Gelar Cukur Gundul hingga Pasang Spanduk
Baca juga: Mobil Suzuki Futura Milik Warga Karangreja Purbalingga Raib, Ketahuan saat Pemilik Berniat ke Pasar
Baca juga: Silakan Buka Link Berikut, Berisi Syarat dan Tata Tertib SKD CPNS Kota Tegal
Baca juga: 300 Meter Butuh Penanganan Khusus, DPUPR Kendal Buka Jalur Alternatif Gemuh - Patean
Terkait kasus tersebut, polisi telah mengamankan lima orang yang terdiri dari ayah, ibu, kakek, nenek, dan paman korban.
Saat ini, dua dari lima orang yang diamankan, sedang menjalani pemeriksaan di RS Jiwa Dadi Makassar.
"Kejadian ini adalah kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) terhadap anak di bawah umur dan sampai saat ini kami telah mengamankan tiga orang dan dua sementara menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar," kata Boby, Jumat (3/9/2021).
"Ada dugaan awal gangguan mental tetapi kami masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan rumah sakit," tambah dia.
Ia mengatakan, dari pemeriksaan awal, orang tua korban mengaku mendapatkan bisikan gaib.
"Berdasarkan hasil interogasi dari para tersangka, motifnya ini adalah halusinasi, di mana tersangka kerap mendapat bisikan gaib yang mengharuskan melakukan kekerasan kepada korban," kata Boby Rachman.
Polisi saat ini masih terus melakukan penyelidikan dan ada dugaan jumlah tersangka akan bertambah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mata Bocah 6 Tahun Dikorbankan untuk Pesugihan, Sang Kakak Meninggal Diduga Dicekoki 2 Liter Air Garam".