Berita Banyumas
Cari Solusi Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, RSUD Banyumas Luncurkan Forum Junek
Sebagai langkah mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir (AKI/AKB), RSUD Banyumas membuat aksi perubahan organisasi bernama 'Junek'.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sebagai langkah mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir (AKI/AKB), RSUD Banyumas membuat aksi perubahan organisasi bernama 'Junek'.
Junek merupakan singkatan dari Juguran Ponek.
Juguran memiliki arti mengobrol santai. Ini berarti, ada obrolan bersama antara tim klinis, manajemen, dan stakeholder terkait kasus tersebut.
Gerakan ini diluncurkan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Pendopo Si Panji Purwokerto, Kamis (2/9/2021).
Tujuannya, meningkatkan layanan kepada masyarakat, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung, yang akan berdampak pada layanan kesehatan masyarakat.
RSUD Banyumas sebagai salah satu rumah sakit PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif) di Kabupaten Banyumas memberikan pelayanan 24 jam kepada masyarakat.
Obstetri Neonatal ini sering menjadi penyebab kematian ibu dan bayi.
Baca juga: Pemkab Banyumas Sediakan Fasilitas Tes Antigen Gratis bagi Peserta Seleksi CPNS, Ini Syaratnya
Baca juga: Bayar PBB di Banyumas Kini Bisa Lewat Aplikasi Bima Qris, Ada Diskon Sanksi Denda hingga November
Baca juga: Vaksinasi Covid bagi Pelajar Banyumas Dimulai. Hari Pertama, Menyasar 400 Siswa SMPN 9 Purwokerto
Baca juga: Diserbu Warga, Vaksinasi Covid di Auditorium Unsoed Purwokerto Banyumas Malah Picu Kerumunan
Direktur RSUD Banyumas dr Dani Esti Novia mengatakan, pihaknya terus melakukan inovasi sesuai perintah Bupati Banyumas Achmad Husein untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Nantinya, inovasi ini akan sangat bermanfaat bagi rumah sakit Banyumas, pada khususnya, dan masyarakat Kabupaten Banyumas yang akan menikmati pelayanan di rumah sakit Banyumas," katanya dalam rilis, Jumat (3/9/2021).
Sementara, dr Novita Sabjan, selaku innovator dari program Junek mengatakan, Program Junek bertujuan mengoptimalkan peran RSUD Banyumas sebagai salah satu rumah sakit Ponek di Kabupaten Banyumas.
Sehingga, harapannya, bisa ikut menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Banyumas.
Ia menerangkan, Junek menjadi ajang diskusi nonformal maupun formal bersama ahli klinis dan manajemen.
Harapannya, ketika ada permasalahan terkait masalah ibu dan bayi, bisa langsung dicarikan solusi.
"Jadi, kami bisa langsung menyelesaikan masalah dengan cepat dan masyarakat nanti diuntungkan dengan pelayanan yang kami berikan dan peningkatan kualitas pelayanan yang terus kita lakukan secara signifikan," jelasnya.
Baca juga: Jelang Liga 3, Persibas Banyumas Cari Pemain. Seleksi Hanya untuk Calon Pemain Kelahiran 1999-2003
Baca juga: Bioskop di Kota Semarang Masih Tutup meski Izin Operasional Sudah Ada, Ini yang Menjadi Kendala
Baca juga: Dapat Izin dari Satgas Penanganan Covid, Disdik Salatiga Bakal Gelar PTM Mulai 6 September 2021
Baca juga: Tak Terpengaruh Pandemi Covid, Pemkab Purbalingga Masih Rutin Beri Bantuan ke Warga Cacat Berat
Wakil Bupati Banyumas Bapak Sadewo Tri Lastiono berharap, inovasi "Junek" bisa menjadi forum komunikasi Ponek RSUD Banyumas yang digunakan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi secara rutin dan real antara klinisi, manajemen, dan stakeholder terkait.
"Ya, bagus ya. Saya juga di sini melakukan seperti itu dengan teman-teman SKPD, semua dilakukan dengan komunikasi yang baik, itu makna juguran. Saya yakin ini baik," ungkapnya. (Tribunbanyumas/jti)