Berita Jepara
Bayi Kembar Siam di Jepara Butuh Pertolongan, Alami Kelainan di Jantung dan Kaki
Bayi kembar siam lahir di Mayong, Jepara. Anak pasangan Siti Mariyati-Abdul Qohar itu membutuhkan biaya untuk susu dan pengobatan ke Semarang.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Setiap dua hari sekali, Siti Mariyati (34) harus mengeluarkan uang sekira Rp 350 ribu untuk membeli sekaleng susu formula bagi dua anaknya yang terlahir kembar siam.
Pengeluaran sebesar itu sangat memberatkan bagi keluarga mengingat penghasilan yang diterima tak terlalu besar.
Abdul Qohar (35), suami Siti, bekerja sebagai petani. Sementara, Siti sendiri menjadi buruh pabrik di Kecamatan Mayong.
Empat bulan lalu, sepasang bayi kembar perempuan yang diberi nama Anaka Azma dan Inaka Ahla, lahir dari rahim Siti Mariyati.
Di PKU Muhammadiyah Mayong, dua bayi itu lahir dalam kondisi kembar siam.
Baca juga: Bayi Kembar Siam Lahir di RSUD Dr Soeselo Slawi Tegal, Terdeteksi Sejak Kehamilan 4 Bulan
Baca juga: Bayi Kembar Siam Karanganyar Berhasil Dipisahkan di RSUD Dr Moewardi Solo, Operasi Hampir 4 Jam
Baca juga: Pemkab Jepara Masih Menunggu Petunjuk Pusat, Respon PPKM Level IV Diperpanjang Lagi
Baca juga: Kandang Terbakar, Lima Kerbau Milik Kelompok Ternak Karya Tulada Pecangaan Jepara Tewas Terpanggang
Dua bayi itu masing-masing memiliki kelainan. Kanaka memiliki kelainan jantung bawaan yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan.
Sementara, Inaka, memiliki kelainan tidak memiliki anus dan kaki kurang sebelah.
Karena kelainan bawaan lahir itu, dua bayi tersebut tidak minum asi tapi susu formula khusus.
Mau tidak mau, sepasang suami istri yang bermukim di Desa Buaran RT 08 RW 02, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, itu harus bekerja keras memenuhi kebutuhan buah hati.
Tak hanya itu, Siti juga harus membawa sepasang bayi perempuannya ke RSUP Dr Kariadi.
"Selanjutnya, masih belum tahu kapan ke sana lagi. Belum dikabari pihak rumah sakit. Kalau kemarin, masih ditangani dokter tumbuh kembang anak," ucap ibu tiga anak itu saat ditemui Tribunbanyumas.com, Rabu (25/8/2021).
Dia mengakui, ongkos menuju Semarang juga memberatkan perekonomian keluarga. Tapi, dia mesti ke sana demi kesehatan sang buah hati.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, Siti hanya mengandalkan upah sebagai buruh pabrik. Juga, uluran tangan dari para dermawan.
Baca juga: Oktober 2021, Trans Jateng Bakal Layani Rute Semarang-Grobongan. Harga Tiket Cuma Rp 4 Ribu
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Kamis 26 Agustus 2021: 1.916.000 Per 2 Gram
Baca juga: Cuaca Purbalingga Hari Ini, Kamis 26 Agustus 2021: Siang Diperkirakan Berawan Tebal, Malam Mendung
Baca juga: Cuaca Purwokerto Hari Ini, Kamis 26 Agustus 2021: Siang hingga Malam Diperkirakan Mendung
Meski awalnya sungkan karena tidak mau merepotkan orang, Siti akhirnya tak kuasa menolak karena kebutuhan mendesak.
Biaya untuk memenuhi kebutuhan susu dan kontrol ke rumah sakit memang tidak bisa ditopang pendapatannya sebagai buruh pabrik dan penghasilan suami dari bertani.
Siti hanya berharap, semoga, dua bayinya yang terlahir kembar siam itu bisa terus diberi kesehatan.
Selebihnya, Siti hanya bisa berpasrah. (*)