Berita Jawa Tengah
Badan Riset dan Inovasi Daerah Segera Dibentuk di Jateng, Berikut Tujuannya
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah meminta PJ Sekda Jateng Prasetyo Aribowo, untuk mewujudkan pembentukan BRIDA.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).
Harapannya, keberadaan BRIDA akan mendorong inovasi yang ada agar lebih terstruktur dengan baik.
Ia menambahkan, dirinya telah meminta PJ Sekda Jateng Prasetyo Aribowo, untuk mewujudkan pembentukan BRIDA.
Baca juga: Temukan Banyak Ketidaksiapan Penanganan di Kudus, Menkes Minta Gubernur Ganjar Lakukan Ini
Baca juga: Kurangi Dampak Parah Penurunan Muka Tanah, Ganjar dan Istri Tanam Mangrove di Pandansari Demak
Baca juga: Akhir Pekan Ini, Warga Kudus Diminta di Rumah Saja, Begini Respon Gubernur Ganjar Pranowo
Baca juga: Lakukan Testing dan Tracing Lebih Banyak Lagi, Ganjar Pranowo: Upaya Preventif Tekan Kasus di Jateng
“BRIDA inilah nanti akan mendorong inovasi lebih terstruktur, terlembagakan degan baik dan target problem solving (mengatasi masalah) yang baik,” tutur Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seusai launching Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Jawa Tengah, di kompleks kantornya di Kota Semarang, Senin (7/6/2021).
Terkait penyelenggaraan KIPP Jateng, sebanyak 41 organisasi perangkat daerah (OPD) di Jateng dituntut berinovasi.
Setidaknya, dari setiap OPD yang di dalamnya terdapat beberapa bagian atau bidang, bisa mengeluarkan satu inovasinya.
Tentu itu akan membuat Jateng kaya akan inovasi.
“Akan mempunyai tabungan inovasi yang banyak,” harap Ganjar.
Sehingga, setiap kali ada lomba inovasi, tinggal dipilih inovasi mana yang paling bagus dan akan diikutkan.
Menurutnya, keikutsertaan inovasi juga tidak harus menang.
Mengingat yang penting adalah berani mengeluarkan inovasinya.
“Ikut saja itu sudah bagus."
"Tradisi inilah yang akan kita dorong, mudah-mudahan bisa berjalan,” ujarnya.
Termasuk pada saat pandemi seperti sekarang, Ganjar berharap OPD hingga tingkat kabupaten dan kota, bisa memanfaatkan momentum untuk berinovasi dalam pelayanan publik.