Penanganan Corona

Siswa dan Guru Diminta Tes Swab Gunakan Dana BOS, Sekolah Tatap Muka Dimulai Bertahap di Jateng

Dengan adanya pemeriksaan terlebih dahulu sebelum pembelajaran, menimbulkan rasa aman dan nyaman tidak hanya untuk siswa, tetapi juga guru dan warga.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/MAMDUKH ADI PRIYANTO
Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto. 

"Bisa jadi terpapar namun asymptomatic."

"Terpapar Covid 19, namun tidak menimbulkan gejala apa-apa, tapi mereka bisa menularkan ke orang lain," jelas dewan dari Fraksi Partai Gerindra ini.

Dengan adanya pemeriksaan terlebih dahulu sebelum pembelajaran, menimbulkan rasa aman dan nyaman tidak hanya untuk siswa, tetapi juga guru dan warga sekolah lain.

Langkah yang mesti ditempuh dengan kerja sama antara sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan Dinas Kesehatan.

Terkait anggaran, kata dia, bisa saja diambilkan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Karena kebutuhan tes corona bisa masuk dalam instrumen penyelenggaraan pendidikan.

Swab maupun rapid test memang tidak harus dilakukan tiap hari, namun mesti keberlanjutan.

Semisal sepekan sekali atau dua pekan sekali.

"Jika ada anak yang hasil tesnya reaktif atau bahkan positif maka mesti dilakukan penanganan kesehatan dan pencegahan penularan," tegasnya.

Jika sekolah tidak bisa melaksanakan hal tersebut, kata dia, pembelajaran daring menjadi opsi terbaik.

Pembelajaran tatap muka bisa mulai dilakukan setelah pemerintah pusat menyediakan vaksin.

Sehingga tidak akan terjadi penyebaran Covid-19 melalui klaster sekolah. (Mamduh Adi)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved